Apa yang Disebut Konsili Nicea I?

Ilustrasi/wikipedia.org
Konsili Nicea I, juga dikenal sebagai Konsili Nikea Pertama, adalah pertemuan ekumenis yang diadakan pada tahun 325 Masehi di kota Nicea (sekarang Iznik, Turki) oleh Kaisar Konstantinus I. Konsili ini merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah awal Kekristenan, dan memiliki tujuan utama untuk menangani kontroversi teologis yang berkaitan dengan ajaran tentang keilahian Yesus Kristus.

Salah satu kontroversi utama pada saat itu adalah ajaran Arius, seorang presbiter dari Aleksandria, yang mengajarkan bahwa Yesus Kristus, meskipun ditinggikan, tidak setara dengan Allah Bapa dan diciptakan oleh-Nya. Ajaran ini menantang keyakinan umum dalam Kekristenan yang menganggap Yesus sebagai "Anak Allah" dan memiliki keilahian yang sama dengan Allah Bapa.

Konsili Nicea I dihadiri oleh lebih dari 300 uskup dari berbagai wilayah Kekaisaran Romawi, serta banyak teolog dan tokoh gerejawi. Kaisar Konstantinus I juga hadir dan mendukung upaya untuk mengatasi kontroversi ini demi stabilitas dan kesatuan dalam kekaisaran.

Salah satu hasil paling penting dari Konsili Nicea I adalah penulisan dan penetapan Kredo Nicea, sebuah pernyataan iman yang menegaskan keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah "dari batin Allah, dari Allah yang benar-benar Allah, diperanakkan, bukan diciptakan, sejenis dengan Bapa." Pernyataan ini menolak ajaran Arius dan mengukuhkan keyakinan umum dalam Kekristenan tentang keilahian Yesus.

Selain mengatasi kontroversi teologis, Konsili Nicea I juga menghasilkan serangkaian keputusan lain yang mempengaruhi tata kelola gereja dan hubungan antara gereja-gereja di seluruh kekaisaran. Konsili ini menghasilkan 20 kanon (aturan atau ketetapan) gerejawi yang berkaitan dengan disiplin gerejawi, administrasi, liturgi, dan hukum gereja. Hal ini membantu mengatur hubungan antara uskup-uskup dan menetapkan norma-norma dalam gereja.

Meskipun Konsili Nicea I menghasilkan definisi-definisi penting dalam teologi Kekristenan, ajaran-ajaran ini tidak diterima oleh semua orang Kristen pada saat itu. Beberapa pihak masih mempertahankan pandangan Arian dan terjadi konflik teologis yang berlanjut setelah konsili.

Namun, Konsili Nicea I membantu menciptakan dasar-dasar iman dan doktrin yang menjadi fondasi iman Kristen selama berabad-abad. Kredo Nicea, yang juga dikenal sebagai Kredo Nicea-Konstantinopel, menjadi salah satu pernyataan iman paling penting dalam Kekristenan, dan masih digunakan dalam liturgi gereja-gereja Kristen hingga saat ini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 8576579013714288556

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item