Bagaimana Sejarah Dinasti Ptolemeus di Mesir?

Ilustrasi/radarjabar.disway.id
Dinasti Ptolemeus adalah salah satu dinasti penguasa Mesir Helenistik yang paling terkenal dan berpengaruh. Dinasti ini didirikan oleh Ptolemaios I Soter, seorang jenderal makedonia, dan salah satu di antara para diadokhoi (penerus) Aleksander Agung setelah kematian sang raja pada tahun 323 SM. 

Dinasti Ptolemeus memerintah Mesir selama lebih dari tiga abad, menjadi salah satu dari sedikit dinasti Helenistik yang bertahan lama.

Ptolemaios I Soter

Ptolemaios I Soter, salah satu diadokhoi Aleksander Agung, mendirikan dinasti Ptolemeus setelah merebut Mesir pada tahun 305 SM. Ia menjadi penguasa pertama dan mendirikan ibu kota baru di Aleksandria, yang menjadi pusat penting perdagangan, budaya, dan ilmu pengetahuan pada masa Helenistik. 

Ptolemaios I menggabungkan budaya Yunani dengan budaya Mesir, dan dinasti ini dikenal dengan dominasi budaya Helenistik yang kuat di wilayah Mesir.

Ptolemaios II Philadelphus

Ptolemaios II, putra Ptolemaios I, naik takhta pada tahun 283 SM. Ia memperluas wilayah kekuasaan dinasti ini melalui penaklukan wilayah Kanaan, Siprus, dan sebagian wilayah Asia Kecil. 

Ptolemaios II juga merupakan patron seni dan budaya, yang menyumbang pertumbuhan intelektual dan kekayaan budaya di Aleksandria. Ia dikenal karena mengejar kebijakan ekonomi dan memberlakukan reformasi yang membantu memperkuat kerajaan dan memberikan stabilitas ekonomi bagi rakyatnya.

Ptolemaios III Euergetes

Ptolemaios III, putra Ptolemaios II, naik takhta pada tahun 246 SM. Ia memimpin kampanye militer yang berhasil melawan Kekaisaran Seleukia, dan merebut wilayah Seleukia hingga sejauh Asia Kecil dan Suriah. Ptolemaios III juga memperluas pengaruh Mesir di wilayah timur Mediterania, dan kampanye militer ini mengamankan posisi kuat dinasti Ptolemeus di wilayah tersebut.

Ptolemaios IV Philopator

Ptolemaios IV, putra Ptolemaios III, naik takhta pada tahun 221 SM. Pemerintahannya dipenuhi intrik politik dan korupsi di istana, yang menyebabkan berbagai konflik internal. Ia dikenal karena kepribadiannya yang amoral dan suka berfoya-foya, yang menyebabkan banyak pemberontakan di Mesir. Namun, ia juga berhasil menumpas pemberontakan dan memperkuat kekuasaan dinasti Ptolemeus.

Ptolemaios V Epiphanes

Ptolemaios V, putra Ptolemaios IV, naik takhta pada usia muda setelah kematian ayahnya pada tahun 204 SM. Pemerintahannya dipengaruhi oleh penasihat penguasa, terutama oleh Kleomenes dari Naucratis dan Agathokles. 

Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Seleukia mencoba merebut kembali wilayah yang telah direbut dinasti Ptolemeus. Di tengah ketidakstabilan politik dan serangan dari luar, penguasa muda ini memerintah di bawah pengaruh penasihat dan kepentingan pribadi mereka.

Ptolemaios VI Philometor dan Ptolemaios VIII Euergetes II

Dinasti Ptolemeus mengalami serangkaian pergantian penguasa setelah kematian Ptolemaios V. Dalam periode ini, Ptolemaios VI dan Ptolemaios VIII memerintah, tetapi kondisi politik tetap tidak stabil, dan ditandai dengan perselisihan internal di keluarga kerajaan.

Ptolemaios IX dan Ptolemaios X

Setelah Ptolemaios VIII Euergetes II meninggal, dinasti ini tetap dalam kekacauan dan dihadapkan pada krisis politik dan militer. Ptolemaios IX dan Ptolemaios X berturut-turut memerintah dan mencoba memperkuat kekuasaan mereka, tetapi perang saudara dan pemberontakan terus-menerus menghancurkan stabilitas dinasti ini.

Ptolemaios XII Auletes

Ptolemaios XII, dikenal sebagai "Auletes" (Pemain Seruling), adalah penguasa terakhir dinasti Ptolemeus yang memiliki kekuasaan efektif di Mesir. Ia naik takhta pada tahun 80 SM, setelah dipulihkan oleh Republik Romawi dari pengasingan. Ptolemaios XII memerintah dengan tangan besi dan menghadapi banyak tantangan internal dan eksternal selama masa pemerintahannya.

Runtuhnya Dinasti Ptolemeus

Pada tahun 58 SM, Ptolemaios XII meninggal dan digantikan oleh putri tertuanya, Kleopatra VII. Selama pemerintahan Kleopatra, kerajaan dihadapkan pada ancaman dari Kekaisaran Romawi, khususnya Julius Caesar dan Mark Antony. 

Pada tahun 30 SM, setelah kekalahan dalam pertempuran Actium melawan Octavianus (yang kemudian menjadi Kaisar Augustus), Kleopatra dan Mark Antony bunuh diri, dan Mesir jadi provinsi Romawi. Ini menandai akhir dinasti Ptolemeus dan berakhirnya kekuasaan Helenistik di Mesir. 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 2453164724044354831

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item