Bagaimana Sejarah dan Asal Usul Sushi?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/05/bagaimana-sejarah-dan-asal-usul-sushi.html
![]() |
Ilustrasi/kompas.com |
Sushi adalah hidangan paling dikenal dari Jepang yang telah menjadi fenomena global. Makanan ini terdiri dari nasi yang dibumbui cuka, sering kali disajikan dengan berbagai bahan tambahan seperti ikan, sayuran, dan nori (rumput laut). Asal usul sushi memiliki sejarah panjang dan kompleks, yang mencerminkan perkembangan kuliner Jepang serta pengaruh budaya luar.
Awal mula sushi dapat ditelusuri kembali ke praktik penyimpanan ikan yang dikenal sebagai "narezushi". Narezushi berasal dari Asia Tenggara dan diperkenalkan ke Jepang sekitar abad ke-8. Dalam metode ini, ikan direndam dalam nasi yang difermentasi untuk mengawetkan daging. Setelah beberapa bulan, ikan tersebut dapat dimakan, sementara nasi hanya digunakan sebagai media pengawet dan dibuang. Teknik ini menunjukkan bagaimana makanan dapat diawetkan dengan cara yang inovatif, meskipun jauh dari bentuk sushi yang kita kenal sekarang.
Seiring waktu, metode pengawetan itu berkembang. Pada abad ke-15, masyarakat Jepang mulai mengubah cara penyajian sushi dengan memperpendek proses fermentasi. Mereka mulai menggunakan nasi yang lebih segar dan mengombinasikannya dengan ikan mentah. Dari sini, lahirlah bentuk sushi yang lebih modern, seperti "sushi Edo" yang muncul di Tokyo pada abad ke-19. Sushi Edo dikenal dengan penggunaan ikan segar yang disajikan di atas nasi yang dibumbui cuka, menciptakan rasa lebih segar dan menarik.
Sushi mulai mendapat popularitas di kalangan masyarakat Jepang, terutama sebagai makanan cepat saji. Pada masa itu, sushi sering dijual di tepi jalan dan menjadi pilihan makanan yang praktis bagi para pekerja. Penyajian sushi dalam bentuk "nigiri"—ikan yang diletakkan di atas bola nasi—jadi sangat populer. Kombinasi antara nasi yang asam dan ikan segar menciptakan harmoni rasa yang membuat sushi semakin disukai.
Di luar Jepang, sushi mulai dikenal pada abad ke-20, terutama setelah Perang Dunia II. Dengan meningkatnya interaksi antara Jepang dan negara-negara Barat, sushi mulai diperkenalkan pada masyarakat internasional. Restoran sushi pertama di luar Jepang dibuka di Los Angeles pada 1966, dan sejak itu popularitas sushi terus berkembang. Variasi sushi seperti "California roll" yang menggunakan bahan-bahan lokal seperti alvokad dan crab stick, menarik perhatian banyak orang dan membantu memperkenalkan sushi kepada pasar yang lebih luas.
Sushi bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan filosofi dan seni kuliner Jepang. Proses pembuatan sushi memerlukan keterampilan dan keahlian yang tinggi, mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian. Kualitas bahan sangat penting, dan sushi chef (itamae) sering kali menghabiskan bertahun-tahun untuk mengasah keterampilan. Rasa, tekstur, dan presentasi menjadi elemen penting dalam menciptakan pengalaman bersantap yang memuaskan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?