Apa Tabloid Pertama yang Terbit di Dunia?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/06/apa-tabloid-pertama-yang-terbit-di-dunia.html
![]() |
Ilustrasi/independent.co.uk |
Tabloid pertama di dunia dikenal sebagai "The Daily Mirror", yang didirikan di Britania Raya pada 1903 oleh Alfred Harmsworth, yang kemudian dikenal sebagai Lord Northcliffe. The Daily Mirror secara historis menjadi tabloid harian pertama di dunia, dan menjadi model bagi banyak tabloid yang muncul di berbagai negara.
The Daily Mirror awalnya didesain untuk menarik pembaca dari kalangan pekerja dan menawarkan berita yang lebih ringan, sensasional, dan terjangkau dibandingkan surat kabar tradisional. Tabloid ini berbeda dari surat kabar klasik dalam hal format yang lebih kecil, gaya penulisan yang lebih santai, dan fokus pada cerita-cerita menarik, hiburan, dan gosip selebriti.
Alfred Harmsworth meluncurkan The Daily Mirror dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bacaan kelas pekerja yang tidak terlalu tertarik pada politik atau berita-berita serius. Tabloid ini menawarkan berita yang lebih sederhana, gambar yang menarik, dan bahasa yang mudah dipahami. Hal ini membuatnya cepat populer dan menjadi kekuatan yang signifikan dalam industri media.
Seiring berjalannya waktu, tabloid-tabloid lain bermunculan di berbagai negara dengan format serupa. Contohnya tabloid "The New York Daily News" di Amerika Serikat, yang didirikan pada 1919. Majalah-majalah seperti "The Sun" dan "The Daily Mail" juga mengikuti jejak The Daily Mirror dengan format tabloid mereka sendiri.
Tabloid menawarkan gaya penulisan lebih santai, cerita yang lebih personal, dan sorotan pada gosip selebriti, skandal, kehidupan pribadi tokoh terkenal, serta berita ringan lain. Tabloid memperoleh popularitas yang luas karena kemampuan menarik perhatian pembaca dengan konten yang lebih mudah diakses dan terkadang kontroversial.
Seiring perkembangan teknologi dan internet, tabloid juga beradaptasi dengan meluncurkan versi online. Mereka menyediakan konten yang mudah diakses secara digital dan melibatkan pembaca melalui komentar dan berbagi media sosial.
Namun, tabloid sering dikritik karena menerapkan jurnalisme sensasional, membesar-besarkan cerita, atau bahkan mengabaikan akurasi faktual. Beberapa tabloid juga dituduh melibatkan privasi individu dan melakukan penyiaran yang merugikan reputasi.
Meskipun kontroversial, tabloid telah memainkan peran penting dalam industri media. Tabloid telah memberi wadah bagi berbagai jenis berita, menghibur masyarakat, dan membuka akses ke informasi bagi pembaca yang sebelumnya tidak tertarik pada surat kabar tradisional.
Hmm... ada yang mau menambahkan?