Mengapa Al Razi Dianggap Bidah dan Terancam Eksekusi?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/09/mengapa-al-razi-dianggap-bidah-dan.html
![]() |
Ilustrasi/inspirethemind.org |
Al-Razi, atau Rhazes, adalah ilmuwan dan dokter terkemuka dari abad ke-9 dan ke-10 yang dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang kedokteran dan filsafat. Meskipun dihormati di kalangan ilmuwan, ia juga menghadapi kritik tajam dan dianggap pelopor bid'ah, yang membuatnya terancam dieksekusi. Fenomena ini mencerminkan ketegangan antara ilmu pengetahuan dan dogma agama pada masa itu.
Salah satu alasan utama mengapa Al-Razi dianggap sebagai pelopor bid'ah adalah pandangannya yang sangat rasional dan skeptis terhadap dogma agama. Dalam karya-karyanya, Al-Razi sering kali menekankan pentingnya pengamatan dan pengalaman empiris dalam memahami dunia.
Ia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus didasarkan pada bukti dan fakta, bukan hanya pada otoritas teks-teks suci atau tradisi. Pandangan ini bertentangan dengan pendekatan teologis yang dominan pada waktu itu, yang lebih mengutamakan doktrin dan ajaran agama. Ketika pemikirannya dianggap meragukan ajaran Islam yang ortodoks, ia mulai dipandang sebagai ancaman.
Selain itu, Al-Razi juga dikenal karena kritiknya terhadap para pemikir dan ulama yang mengandalkan wahyu tanpa mempertimbangkan rasio. Dalam salah satu karyanya, Kitab al-Hawi, ia mengungkapkan skeptisisme terhadap beberapa prinsip medis yang diambil dari ajaran agama. Pendekatannya yang kritis terhadap tradisi ini menimbulkan kemarahan di kalangan ulama, yang merasa bahwa pemikiran Al-Razi dapat mengarah pada keraguan terhadap keimanan masyarakat. Dalam konteks ini, ia dianggap sebagai pelopor bid'ah, yang berusaha menggoyahkan fondasi keyakinan Islam.
Ketegangan itu semakin meningkat ketika Al-Razi mengekspresikan pandangan yang berbeda mengenai konsep Tuhan dan penciptaan. Ia dikenal memiliki pandangan yang lebih materialistis, yang dapat dianggap menantang keyakinan teologis yang lebih konvensional.
Misalnya, ia berpendapat bahwa penyakit dan kesehatan dapat dijelaskan melalui faktor-faktor fisik dan kimiawi, bukan hanya sebagai hukuman atau ujian dari Tuhan. Pandangan ini dianggap berbahaya oleh kalangan konservatif, yang menganggap bahwa pemikiran semacam itu dapat mengikis kepercayaan masyarakat terhadap kekuasaan Tuhan.
Akibat dari pandangannya yang kontroversial, Al-Razi menghadapi ancaman serius. Ia dilaporkan pernah ditangkap oleh penguasa setempat yang merasa terancam oleh pengaruhnya. Penangkapan ini mencerminkan betapa berbahayanya posisi seorang pemikir yang berani menantang norma-norma yang telah mapan. Dalam situasi yang penuh tekanan, Al-Razi tetap teguh pada keyakinan ilmiahnya dan melanjutkan penelitiannya, meskipun harus berhadapan dengan konsekuensi yang mengancam hidupnya.
Meskipun ia dianggap pelopor bid'ah pada masanya, warisan Al-Razi tetap hidup dan dihargai dalam sejarah ilmu pengetahuan. Karyanya dalam bidang kedokteran, seperti pengembangan metode diagnostik dan penemuan obat-obatan, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu kedokteran di dunia Islam dan Barat. Ia juga dianggap sebagai salah satu pelopor dalam pengembangan ilmu kimia.
Hmm... ada yang mau menambahkan?