Siapakah William Shockley, dan Apa Perannya Dalam Sains?

Siapakah William Shockley, dan Apa Perannya Dalam Sains?
Ilustrasi/renegadetribune.com
William Bradford Shockley adalah fisikawan Amerika, yang lahir di Inggris. Ia lahir pada 13 Februari 1910 di London, Inggris, dan mendapat Novel Fisika bersama John Bardeen serta Walter H. Brattain.

Orang tua William Shockley berasal dari Amerika. Ayahnya seorang insinyur pertambangan, sementara ibunya seorang surveyor federal untuk tanah mineral. Ketika mereka berada di Inggris untuk keperluan bisnis, Shockley terlahir di sana. Mereka lalu kembali ke California, AS, ketika William Shockley masih balita.

William Shockley beruntung karena memiliki orang tua berpendidikan, dan minatnya pada sains telah tumbuh sejak ia kecil. Pada 1932, Shockley lulus dari CalTech, dan empat tahun kemudian menerima gelar PhD dari MIT, pada 1936.

Setelah menyelesaikan pendidikan, Shockley bekerja di Laboratorium Bell. Ia melakukan penelitian fisika benda padat, khususnya tabung vakum, dan membuat banyak kemajuan teoretis dalam tujuan perusahaan untuk menggunakan tombol elektronik untuk kantor telepon, sebagai pengganti tombol mekanik yang masih umum dipakai saat itu.

Ketika Perang Dunia II pecah, Shockley bekerja untuk proyek militer, khususnya memperhalus sistem radar. Setelah perang berakhir, ia kembali meneliti benda padat, dan kini mengamati semikonduktor.

Salah satu sumbangannya dalam industri elektronika adalah penerapan teori kuantum pada perkembangan semikonduktor. Pada 1947, dengan koleganya, John Bardeen dan Walter Brattain, ia membuat alat semikonduktor pengeras pertama. Mereka menyebutnya transistor (dari transfer dan resistor).

Shockley membuat kemajuan di bidang itu pada 1950, yang membuat transistor mudah diproduksi. Gagasannya yang orisinal akhinya menimbulkan pengembangan keping silikon.

Shockley, Bardeen, dan Brattain, memenangkan Nobel Fisika 1956 untuk pengembangan transistor, yang memungkinkan alat-alat elektronik dibuat lebih kecil sekaligus murah.

Pada 1955, Shockley meninggalkan Bell Labs, dan menjabat sebagai profesor serta penasihat ahli di sejumlah perguruan tinggi dan perusahaan. Ia juga membangun laboratorium sendiri untuk mengembangkan transistor dan peralatan lain.

Pada 1963, Shockley diangkat sebagai guru besar teknik di Universitas Stanford, dan mengajar sampai 1975. Pengajaran membuatnya berpikir banyak tentang dirinya sendiri mengenai proses berpikir, dan bagaimana pemikiran ilmiah bisa ditingkatkan. Pada tahap itu, Shockley menemukan teori yang belakangan kontroversial.

Menurut Shockley, masa depan manusia terancam karena orang-orang ber-IQ rendah memiliki lebih banyak anak, daripada orang yang ber-IQ tinggi. Pandangannya itu menuai kontroversi dan terdengar rasis. Saat orang terus menghormati prestasinya dalam fisika dan teknik, banyak tokoh dan ilmuwan lain menyatakan, "Sumbangannya dalam fisika tidak memberi kepercayaan ilmiah atas pendapatnya mengenai genetika."

William Shockley menikah 2 kali, dan memiliki 3 anak—dua laki-laki dan satu perempuan. Ia punya hobi mendaki gunung. Pada 12 Agustus 1989, ia meninggal dunia di Stanford, California, Amerika Serikat, pada usia 79 tahun.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 8595518911555307009

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item