Bagaimana Manusia Mengenal Gen, Hingga Lahir Ilmu Genetika?

Bagaimana Manusia Mengenal Gen, Hingga Lahir Ilmu Genetika?
Ilustrasi/greatedu.co.id
Pada 1900, naskah yang ditulis Gregor Mendel ditemukan (yang isinya membahas genetika), dan sejak itulah kebanyakan orang menganggap awal ilmu genetika dimulai. Namun, sebenarnya, genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan berbagai ras ternak dan kultivar tanaman.

Di masa prasejarah, orang juga sudah mengenal efek persilangan dan perkawinan sekerabat, serta membuat sejumlah prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut, sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu yang mandiri.

Sebelum genetika diperkenalkan sebagai ilmu pengetahuan, orang sudah mengkaji silsilah tentang penyakit pada keluarga, meski pengetahuan tersebut tidak/belum memberikan penjelasan penyebab dari gejala-gejalanya.

Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori pewarisan campur. Bahwa seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pejantan, karena membawa sperma. Belakangan, hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku, karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukan campuran rata.

Pendapat terkait lain adalah teori Lamarck. Bahwa sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu.

Charles Darwin juga memberikan penjelasan dengan hipotesis pangenesis, dan kemudian dimodifikasi oleh Francis Galton. Dalam pendapat ini, sel-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel yang disebut gemmula, yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahan terjadi. Jadi, setiap sel dalam tubuh memiliki sumbangan bagi sifat-sifat yang akan dibawa zuriat (keturunan).

Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA sudah diekstraksi, namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu, orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya).

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 8512088286802586749

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item