Mengapa Air Laut Tampak Berbuih dan Berbusa?

Mengapa Air Laut Tampak Berbuih dan Berbusa?
Ilustrasi/istimewa
Lautan tidak hanya berisi air, tapi juga partikel-partikel kecil yang terlarut di dalamnya. Ada banyak partikel yang terlarut di dalam air laut, dari garam, protein, lemak, ganggang yang telah mati, berbagai jenis bahan organik seperti ikan, tumbuhan dan organisme mikroskopis, ekskresi rumput laut, bahkan polutan.

Berada di dalam air laut, semua senyawa itu dapat berfungsi sebagai surfaktan, atau zat yang dapat menimbulkan busa atau buih, sama seperti yang terdapat pada deterjen yang biasa kita gunakan untuk mencuci.

Saat ombak datang, air laut akan bergelombang. Keberadaan surfaktan pada kondisi semacam itu akan memerangkap udara, lalu membentuk gelembung yang menempel satu sama lain melalui tegangan permukaan, dan membentuk sesuatu yang kita lihat sebagai buih atau busa di lautan.

Di antara senyawa yang lain, kumpulan ganggang adalah penyebab utama munculnya buih atau busa di air laut. Karenanya, jika suatu daerah di lautan terdapat banyak ganggang, air laut di daerah tersebut akan menghasilkan lebih banyak buih atau busa, dibanding daerah lautan dengan jumlah ganggang lebih sedikit.

Lalu kenapa buih paling sering tampak di tepi pantai?

Ketika sejumlah besar kumpulan ganggang di lepas pantai mati dan membusuk, mereka akan terbawa gelombang, dan mencapai tepian pantai. Buih kemudian terbentuk, karena bahan organik ini “teraduk” oleh ombak di tepi pantai.

Selain itu, produk buangan manusia juga berkontribusi terhadap terbentuknya buih atau busa di air laut. Bahkan, jika produk buangan manusia terakumulasi cukup banyak pada sungai atau danau, air sungai atau danau tersebut juga dapat berbuih seperti air di lautan.

Produk buangan manusia mencakup berbagai limbah rumah tangga, limbah dari peternakan, limbah pabrik, saluran pembuangan, dan lain-lain.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 7729431594923115699

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item