Kota-Kota Mana yang Paling Ekstrem di Dunia?

Kota-Kota Mana yang Paling Ekstrem di Dunia? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Longyearbyen, Norwegia/pixabay.com
Kita yang tinggal di Indonesia bisa dibilang beruntung, karena memiliki iklim yang ramah. Ada musim panas, ada pula musim hujan. Kota-kota di Indonesia juga memiliki musim serupa, meski ada pula beberapa kota yang memiliki curah hujan lebih banyak, semisal Bogor. Namun, yang jelas, kota-kota di Indonesia memiliki iklim yang ramah, sehingga relatif nyaman dihuni.

Di berbagai belahan dunia, ada kota-kota yang tidak memiliki iklim seramah di Indonesia. Ada kota yang tak pernah tersentuh hujan, ada kota yang luar biasa dingin dan nyaris membekukan, ada pula kota yang memiliki kadar oksigen sangat tipis hingga penghuninya sulit bernapas, dan lain-lain.

Berikut ini adalah kota-kota paling ekstrem di dunia, yang mungkin akan membuatkita bersyukur karena tinggal di Indonesia.

Longyearbyen, Norwegia

Longyearbyen adalah kota di Norwegia, yang sangat miskin matahari. Di sana, matahari sama sekali tidak muncul dari bulan Oktober sampai Februari. Hal itu disebabkan karena letak Kota Longyearbyen yang berada jauh di bagian utara Norwegia. Akibatnya, kota itu benar-benar tidak nyaman dihuni.

Meski kondisinya semacam itu, ada banyak orang yang tinggal di sana. Pasalnya, Longyearbyen adalah sumber pertambangan batubara, yang menghasilkan banyak lapangan kerja dan kemakmuran.

Arica, Afrika

Arica adalah kota yang sangat kering di Afrika. Sebegitu kering, hingga mayat yang dikubur dalam pasir di sana tidak membusuk, karena pasir di Arica kaya garam. Mayat-mayat itu hanya akan berubah perlahan menjadi mumi yang keriput.

Arica adalah kota pelabuhan, dan bersebelahan dengan Gurun Atacama yang tandus. Pada tahun 1868, gempa bumi dan tsunami sempat menghancurkan kota ini, namun sekarang telah dibangun kembali, dan dihuni sekitar 200.000 orang.

Meski sangat kering, Arica sebenarnya tetap memiliki tingkat kelembapan yang cukup tinggi, dan sering tertutup awan. Namun, meski udara cukup lembap, kelembapan itu tidak cukup untuk sampai ke tanah dalam bentuk hujan.

Gurun Atacama yang berada di sekitarnya akan menghilangkan kelembapan dari udara, dan awan yang ada di sana hanya membawa udara kering ke gurun. Beberapa tempat di gurun ini bahkan tidak pernah menerima hujan selama lebih dari 500 tahun!

Archangelsk, Rusia

Jika Arica di Afrika menjadi kota yang sangat kering, Archangelsk di Rusia menjadi kota yang sangat dingin. Sebegitu dingin, hingga apa pun nyaris membeku di sana. Yang ajaib, kota ini dihuni oleh sekitar 400.000 orang, dan penduduk yang tinggal di sana bisa dibilang selalu hidup sambil menggigil.

Archangelsk adalah kota pelabuhan yang ada di utara Rusia, yang telah aktif sejak abad pertengahan. Saat musim dingin, udara begitu menusuk tulang. Sebagai ilustrasi, jika orang memakai kacamata pada saat musim dingin, kacamata itu akan melekat (membeku) ke wajahnya, hingga sulit dilepas.

Di Archangelsk memang ada musim panas, tapi sangat singkat. Kadang-kadang, saat musim panas, beberapa kapal berangkat ke laut, lalu terjebak dalam air yang membeku ketika musim dingin tiba.

Potosi, Bolivia

Potosi adalah kota tertinggi di Bolivia. Kota ini terletak pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut. Karena sangat tinggi, kadar oksigen di sana sangat tipis, sehingga bisa dibilang orang-orang yang tinggal di sana menjalani hidup sambil sesak napas.

Semula, Potosi tidak dihuni. Tetapi, pada tahun 1545, ditemukan kandungan perak di sana. Sejak itu, orang-orang berdatangan ke Potosi untuk bekerja sebagai penambang. Selama setengah abad kemudian, Potosi berjaya sebagai pusat penambangan perak. Seiring dengan itu, populasi yang semula hanya berjumlah 3.000 orang membengkak menjadi 165.000 orang.

Para penghuni Kota Potosi kebanyakan adalah imigran yang bekerja sebagai penambang perak. Karena udara di sana sangat tipis, banyak orang yang tidak tahan, dan setidaknya 13.500 orang tewas di sana setiap tahun. Karenanya, kisah kejayaan Potosi bisa dibilang menyimpan hal tragis. Kekayaan perak yang mencapai ribuan ton yang telah ditambang di sana, bisa dibilang ditukar puluhan ribu nyawa para pekerjanya.

Iquitos, Peru

Iquitos adalah kota paling terpencil di dunia. Masuk ke dalam wilayah Peru, tepatnya di Distrik Belen, kota ini terletak di pedalaman hutan hujan. Tidak ada jalur darat yang bisa digunakan untuk mencapai ke sana. Untuk bisa datang ke Iquitos harus menggunakan perahu menyusuri Sungai Amazon, atau menggunakan pesawat kecil.

Selain terpencil, Iquitos juga dilanda banjir setiap tahun, sehingga rumah-rumah di sana selalu tergenang. Ketika banjir melanda, berbagai aktivitas dilakukan di permukaan air banjir yang menggenang, termasuk aktivitas di pasar.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 6287576155106682662

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item