Tempat-Tempat Indah di Dunia yang Terancam Musnah

Tempat-Tempat Indah di Dunia yang Terancam Musnah
Ilustrasi/10cose.it
Ada banyak tempat di dunia yang sangat indah, sebegitu indah hingga disebut sebagai “sepotong surga yang jatuh ke bumi”. Karena sangat indah, tempat-tempat itu pun sangat terkenal dan didatangi banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia. 

Tetapi, karena itu pula, keindahan di tempat-tempat tersebut mulai ternoda. Tempat yang semula bersih berubah kotor, yang semula alami berubah rusak, yang semula utuh perlahan-lahan retak.

Kenyataan ini memang membingungkan. Di satu sisi, tempat yang indah menarik banyak wisatawan berdatangan ke sana, dan itu tentu memberi pemasukan devisa pada negara yang memiliki tempat tersebut. 

Namun, di sisi lain, kedatangan dan keberadaan para wisatawan ke tempat-tempat indah itu memberi dampak negatif. Bahkan, karena kerusakan yang terjadi, tempat-tempat indah yang semula terbuka pun akhinya ditutup, demi menghentikan kerusakan yang terjadi.

Berikut ini adalah tempat-tempat yang sangat indah di dunia, namun terancam musnah. Daftar tempat ini setidaknya bisa mengingatkan kita untuk menjaga keindahan tempat-tempat yang kita kunjungi, sehingga orang lain—dan anak cucu kita kelak—tetap bisa menikmatinya.

Koh Tachai, Thailand

Koh Tachai adalah pulau yang terletak di pantai selatan Bangkok, dan merupakan tempat terindah di Thailand. Karena itu pula, Koh Tachai sangat terkenal, dan menjadi tujuan wisata jutaan orang yang datang ke Thailand. Namun, karena hal itu pula, Koh Tachai mengalami kerusakan parah.

Ada banyak masalah yang ditimbulkan para wisatawan di tempat indah itu, dari pembuangan sampah sembarangan, sampai tangan-tangan jahil yang merusak hal-hal di sana. Karena itu pula, pihak berwenang di Thailand memutuskan untuk menutup pulau itu selamanya, agar pulau indah itu bisa kembali seperti semula.

Wedding Cake Rock, Sydney

Wedding Cake Rock adalah batuan raksasa berwarna putih, berbentuk mirip kue pernikahan, yang terletak di Sydney. Batuan itu sangat terkenal, bahkan menjadi tujuan banyak orang yang datang ke Sydney. 

Orang-orang yang berdatangan ke sana biasanya berfoto di atas batu tersebut. Sayang, batu yang memiliki pemandangan indah itu mulai ditutup pada 2015, akibat kondisinya yang mengalami masalah.

Batuan besar itu dilaporkan hampir runtuh, setidaknya dalam waktu 10 tahun mendatang. Hal itu disebabkan oleh banyaknya pengunjung yang ingin berfoto di atas batu unik tersebut, sehingga mengakibatkan kekuatan tahan situs itu berkurang, dan bisa menimbulkan bahaya. Pada tahun 2014, seorang pria asal Prancis terjatuh dari ketinggian 40 meter, setelah batu pasir di dekatnya hancur.

Kini, tempat wisata itu dipasangi pagar, untuk membatasi pengunjung mendekat. Karenanya, batu itu masih bisa dilihat, tapi tidak bisa didekati apalagi disentuh.

Jembatan Pont des Arts, Paris

Jembatan Pont des Arts adalah jembatan yang unik, karena dipercaya sebagai tempat untuk “mengunci” hubungan sepasang kekasih. Jembatan itu terbentang di atas Sungai Seine, Paris, dan di sisi-sisinya terdapat pagar kawat yang bisa digunakan untuk mengaitkan gembok. 

Selama beberapa dekade, banyak pasangan kekasih yang mendatangi jembatan tersebut untuk mengaitkan gembok di sana, lalu membuang kuncinya ke sungai. Menurut kepercayaan banyak orang, itu upaya untuk menjaga hubungan mereka agar abadi.

Yang menjadi masalah, dari waktu ke waktu jumlah gembok yang terpasang di sana semakin banyak. Tidak hanya puluhan atau ribuan, tapi jutaan, dan gembok-gembok itu tentu terbuat dari besi. Akibatnya, setiap saat Jembatan Pont des Arts bisa dibilang menyangga beban yang luar biasa berat, dan hal itu membuat jembatan tersebut terancam runtuh.

Akhirnya, pada 2015, karena kondisi jembatan yang semakin rusak, pihak berwenang di sana melarang pengaitan gembok di pagar jembatan tersebut. Sementara ribuan gembok yang telah terkait di pagar, dipotong semua dari sana. Total gembok yang bisa dilepaskan dari pagar mencapai berat 41 ton!

Gum Wall, Seattle

Gum Wall adalah sebuah dinding tua bersejarah, yang ada di sebuah gang di daerah Market Theater, Seattle. Pada tahun 1990-an, untuk alasan yang tidak diketahui, orang-orang mulai menempelkan bekas permen karet mereka di dinding tersebut.

Lama-lama, para pejalan kaki—penduduk lokal maupun wisatawan—yang melewati tempat itu ikut menempelkan bekas permen karet mereka ke dinding. Dari situ pula, dinding itu dikenal dengan nama Gum Wall. 

Ketika kebiasaan itu semakin populer, Gum Wall pun semakin terkenal, bahkan menjadi tempat wisata. Para wisatawan yang berdatangan ke sana menjadikan bekas permen karet di dinding itu semakin banyak.

Sekilas, hal itu tampak baik-baik saja, apalagi setelah mampu mendatangkan wisatawan. Tetapi, bekas permen karet yang ditempelkan ke dinding itu mengandung gula, dan belakangan diketahui kandungan gula itu merusak unsur batu dinding bersejarah tersebut—meski tak terlihat karena tertutup bekas permen karet. 

Akhirnya, pada 2015, pihak berwenang Seattle memutuskan untuk menyingkirkan semua permen karet dari sana, dan melarang siapa pun menempelkan bekas permen karena ke dinding tersebut.

Cinque Terre, Italia

Cinque Terre adalah deretan desa-desa indah yang berada di kawasan pantai di Riveria, Italia. Karena keindahannya, tempat itu pun menjadi kawasan wisata terkenal yang didatangi banyak wisatawan. Pada 2015 saja, tercatat sekitar 2,5 juta wisatawan mendatangi Cinque Terre, demi bisa melihat pedesaan yang berwarna-warni tersebut.

Karena banyaknya orang yang datang ke sana, struktur tanah di Cinque Terre pun mengalami masalah, dan dikhawatirkan desa-desa indah di sana akan runtuh. Akhirnya, untuk mencegah kerusakan yang terjadi, pihak berwenang di Italia berupaya membatasi pengunjung yang datang ke sana, dan cara yang digunakan adalah dengan tiket. 

Setiap hari, sejumlah tiket disediakan untuk para wisatawan yang datang ke sana. Jika tiket yang disediakan sudah habis, tempat itu pun ditutup, dan wisatawan yang belum sempat masuk—karena kehabisan tiket—bisa datang ke sana lagi besok pagi. 
 
Barcelona, Spanyol

Barcelona adalah kota yang sangat terkenal, khususnya bagi para wisatawan. Setiap tahun, bahkan setiap saat, tak terhitung banyaknya wisatawan yang masuk ke Kota Barcelona. Sebegitu banyak wisatawan yang berdatangan ke sana, sampai-sampai jumlah wisatawan kadang lebih banyak dibanding penduduk lokal Barcelona.

Kenyataan itu menjadikan walikota Barcelona risau. Banyaknya wisatawan yang masuk ke Barcelona tidak hanya menjadikan kota itu mengalami beberapa masalah—semisal bertambahnya sampah—tapi juga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah wisatawan dengan penduduk lokal. 

Karena hal itu, walikota Barcelona pun memutuskan untuk membatasi jumlah wisatawan yang masuk ke sana. Sekarang, wisatawan tidak bisa bebas lagi menikmati keindahan Barcelona.

Taj Mahal, India

Sudah sejak lama, Taj Mahal terkenal sebagai tempat yang menarik banyak wisatawan berdatangan. Keindahan bangunan serta kisah di balik pembangunannya menjadi daya tarik yang mendatangkan jutaan orang ke India. Tapi Taj Mahal terancam runtuh gara-gara banyaknya orang ke sana.

Banyaknya wisatawan ke Taj Mahal menjadikan banyak kendaraan bermotor dan mobil datang ke sana, dan itu meningkatkan polusi di sana. Perlahan, dan nyaris tanpa disadari, polusi yang sangat pekat itu mengubah warna pada Taj Mahal, khususnya pada bagian makam. 

Marmer yang semula putih bersih berubah kekuningan. Selain itu, struktur tanah di sekitar Taj Mahal juga mengalami masalah, akibat banyaknya orang terus datang ke sana.

Pemerintah India telah menyatakan kemungkinan untuk menutup tempat wisata populer itu, demi menjaga Taj Mahal tetap utuh. Karena, jika tidak diantisipasi sejak sekarang, bangunan kuno yang indah dan bersejarah itu dikhawatirkan benar-benar akan runtuh.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 9062003376327697616

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item