Kasus Eksperimen Philadelphia yang Misterius

Ilustrasi/istimewa
Dalam banyak novel atau film, kita sering menemukan kisah orang yang memiliki kemampuan teleportasi, yaitu berpindah dari satu tempat ke tempat lain hanya dalam sekejap. Salah satu film yang sangat gamblang menceritakan kemampuan itu adalah film Hollywood berjudul Jumper. Film itu mengisahkan seorang pria muda yang bisa pergi ke mana pun hanya dalam waktu sekejap, karena memiliki kemampuan teleportasi.

Seiring kemajuan teknologi, banyak hal yang semula hanya ada dalam film, belakangan terwujud di dunia nyata. Bagaimana dengan teleportasi? Mungkinkah manusia—di dunia nyata—mewujudkan kemampuan semacam itu?

Kemungkinan untuk itu sebenarnya ada, bahkan secara ilmiah. Menggunakan teori relativitas Albert Einstein, manusia sebenarnya bisa mewujudkan kemampuan teleportasi, namun mungkin belum mampu menemukan bagaimana caranya. Einstein mengatakan bahwa dalam perhitungan-perhitungan ilmiah, manusia tidak hanya berurusan dengan tinggi, lebar, dan panjang, tapi juga dengan satu dimensi lain, yaitu waktu. 

Teori Einstein menyatakan bahwa konsep ruang, waktu, dan energi materi, bukan dua kesatuan yang terpisah sama sekali. Keduanya bisa terjalin dalam keadaan tertentu. Dan, kalau hal itu benar-benar terjadi, tidak mustahil suatu benda bisa muncul dan lenyap secara mendadak, seakan-akan mengalami proses dematerialisasi. Ketika kemampuan semacam itu telah diwujudkan, manusia pun bisa melakukan teleportasi.

Kemungkinan yang dijelaskan Einstein itu disebut “Unified Field” (penyatuan medan). Jika kita mampu mengembangkan pelaksanaan teori Einstein terkait “Unified Field” yang menyatukan medan gravitasi dan elektromagnetik ke dalam teori ruang waktu, maka medan magnetik—kalau cukup kuat—akan dapat menyebabkan barang/benda atau manusia berubah dimensi, dan menjadi tak tampak (invisible). 

Jadi, secara teori, hal itu mungkin saja diwujudkan. Namun, dalam praktik, manusia belum menemukan teknologi yang memungkinkan hal itu terwujud—setidaknya untuk saat ini.

Tapi benarkah manusia belum mampu menemukan teknologi semacam itu? Ataukah mungkin dunia sebenarnya sudah menemukan cara untuk mewujudkan kemampuan teleportasi, namun teknologi itu sengaja dirahasiakan? 

Dalam sejarah, ada satu peristiwa yang aneh, misterius, dan tak pernah terjelaskan sampai saat ini, yang belakangan memantik aneka teori konspirasi. Peristiwa itu terkenal dengan sebutan Philadelphia Experiment (Eksperimen Philadelphia).

Pada musim gugur 1943, selama masa Perang Dunia II, sebuah kapal perang milik Angkatan Laut Amerika, bernama USS Eldridge, tanpa sengaja mengalami teleportasi dari Philadelphia ke Norfolk, Virginia, yang berjarak 200 mil jauhnya. Peristiwa ini disebut efek samping dari sebuah eksperimen yang di kemudian hari dikenal sebagai Philadelphia Experiment.

Sebagian orang, yang skeptis, rata-rata menganggap kisah Eksperimen Philadelphia sebagai kebohongan atau hoax, meski banyak pula yang percaya bahwa kisah itu benar-benar nyata dan terjadi. Yang jelas, terlepas kisah ini hoax atau benar terjadi, ada sesuatu yang misterius di sana-sini, yang tetap tak terjelaskan sampai saat ini.

Kisah Eksperimen Philadelphia diawali oleh dua orang, yaitu Carlos Allende dan Morris K. Jessup. 

Pada 1955, Carlos Allende mengaku menjadi saksi mata eksperimen itu, dan ia menceritakannya kepada Jessup. Mengapa Carlos Allende mengisahkan peristiwa yang ia saksikan kepada Jessup? Jawabannya sederhana, Morris K. Jessup adalah penulis terkenal di masa itu, yang sering membahas tentang UFO dan berbagai teknologi canggih. Ia juga kerap menjadi pembicara dalam seminar-seminar ilmiah terkait teknologi.

Dalam salah satu bukunya, The Case for the UFO, ia memaparkan teorinya mengenai teknologi mesin pendorong yang mungkin digunakan oleh piring terbang. Ia juga menulis bahwa teknologi antigravitasi atau manipulasi elektromagnetis mungkin menjadi penyebab munculnya cahaya-cahaya aneh yang menyertai penampakan UFO.

Berkaitan dengan teorinya, Jessup percaya kalau Unified Field Theory yang dikemukakan Albert Enstein akan memiliki pengaruh signifikan di masa depan.

Karena itulah, Allende yakin kalau Jessup akan dapat memahami sesuatu yang akan diceritakannya.

Setelah mendengar kesaksian Allende, Jessup lalu mulai melakukan penyelidikan, untuk membuktikan apakah kesaksian itu benar, sekaligus untuk memuaskan dahaga dan penasarannya terhadap ilmu pengetahuan.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Jessup—dengan informasi berlimpah dari Carlos Allende sebelumnya—berbagai fakta misterius kemudian terkuak. 

Pada awal 1930-an, Universitas Chicago melakukan penelitian untuk mencari kemungkinan membuat sebuah objek jadi tidak tampak (invisible), lewat penggunaan medan listrik. Penelitian itu menggunakan teori Unified Field yang dikemukakan Albert Einstein.

Teori Unified Field percaya bahwa gravitasi dan elektromagnetik memiliki hubungan, sama seperti hubungan antara massa dan energi. Namun, teori ini dianggap belum terpecahkan, karena tidak ada satu pun ilmuwan yang bisa mendapatkan persamaan matematis untuk menjelaskannya. Yang jelas, jika teori ini bisa diwujudkan, maka kita bisa menggunakan sebuah generator besar untuk membengkokkan cahaya di sekeliling sebuah objek, sehingga membuatnya tidak tampak (invisible).

Pada 1939, proyek penelitian di Universitas Chicago dipindahkan ke Princeton’s Institute of Advanced Studies, tidak jauh dari Philadelphia. Di tempat itu, para peneliti mempresentasikan hasil penemuan mereka kepada militer Amerika, yang tertarik pada aplikasinya untuk keperluan perang.

Waktu itu, Perang Dunia II mulai berkecamuk. Militer di semua negara berupaya untuk menciptakan senjata terhebat yang akan digunakan dalam perang, termasuk militer Amerika. 

Namun tampaknya penelitian terkait teori Unified Field membutuhkan waktu lama, hingga bertahun-tahun. Yang jelas, pada 22 Juli 1943, sebuah percobaan rahasia dilakukan di atas kapal USS Eldridge, yang sedang berlabuh di Philadelphia. Tujuan eksperimen itu untuk menciptakan sebuah medan energi yang dapat membuat kapal tersebut menghilang dari pandangan manusia dan radar.

Percobaan itu konon berhasil membuat kapal hampir menghilang. Namun, eksperimen itu membawa efek samping terhadap orang-orang di dalamnya. Beberapa awak kapal mengaku mengalami pusing dan mual. Bahkan, sebuah kisah aneh muncul dari salah satu awak kapal yang disebut “berpindah tempat secara ajaib ke bagian bawah kapal, dengan satu tangannya masuk ke dalam rangka baja kapal”. Yang jelas, kapal dan seluruh isinya belum mampu menghilang.

Upaya percobaan itu sepertinya masih membutuhkan beberapa penyempurnaan di sana-sini, dan penelitian pun dilanjutkan. Akhirnya, pada 28 Oktober 1943, eksperimen lanjutan dilakukan kembali di atas USS Eldridge. Eksperimen itu disaksikan oleh banyak orang di atas kapal, yang salah satunya adalah Carlos Allende—orang yang lalu mengisahkan peristiwa ini kepada Morris K. Jessup. 

Semua orang yang menyaksikan percobaan itu berdebar. Lalu generator mulai dinyalakan, saklar-saklar mulai digerakkan. Kemudian, seperti sulap atau sihir, kapal itu menghilang dari pandangan mata!

Semua orang yang menyaksikan peristiwa itu terpaku. Suasana di tempat itu masih sama seperti semula, tidak ada yang berubah. Air tempat kapal tadi berada juga tampak biasa-biasa saja, tidak menunjukkan sesuatu yang aneh. Tapi kapal USS Eldridge lenyap begitu saja.

Kapal itu disebut lenyap selama 4 jam, sebelum akhirnya muncul kembali di tempatnya semula. Terlihat ada kabut kehijauan misterius menggantung di dek kapal.

Ke manakah kapal itu menghilang selama 4 jam?

Beberapa saksi menyebutkan, kapal itu terlihat di pelabuhan Norfolk, yang berjarak lebih dari 200 mil dari Philadelphia. Inilah asal usul berkembangnya kisah yang menyebut kapal itu tanpa sengaja mengalami teleportasi.

Ketika kapal itu terlihat kembali di tempatnya semula, sepertinya eksperimen itu telah berjalan dengan sukses. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Di atas kapal, terlihat pemandangan yang mengerikan.

Beberapa awak kapal berteriak-teriak akibat tubuh mereka terbakar, sementara awak yang lain terlihat bertingkah seperti orang gila, yang lainnya lagi mabuk dan muntah-muntah. Beberapa orang terlihat sakit, dan sejumlah lainnya tewas di tempat. Yang paling misterius, beberapa awak kapal menghilang entah kemana.

Carlos Allende mengaku menyaksikan peristiwa itu secara langsung, dan kemudian menceritakannya kepada Morris Jessup. Ia mengaku menyaksikannya dari atas kapal SS Andrew Furuseth, yang berlabuh di dekat USS Eldridge.

Allende percaya, pihak Angkatan Laut telah mengadakan sebuah eksperimen rahasia, yang telah menyebabkan peristiwa misterius itu. Ia juga mengutip sebuah artikel surat kabar yang menyebutkan peristiwa aneh terkait dua pelaut awak USS Eldridge yang pernah terlihat lenyap begitu saja dari pandangan mata, di sebuah bar.

Allende beberapa kali menghadiri seminar Jessup, dan memutuskan untuk mengisahkan kesaksian itu kepadanya. Tetapi, waktu itu, Morris Jessup tidak langsung percaya kepada Allende.

Waktu itu, Jessup meminta Allende untuk membuktikan kesaksiannya. Namun, Allende mengaku tidak bisa memberikan bukti apa pun, dan hanya menawarkan pengakuan lewat pengaruh hipnotis, untuk membuktikan apakah kesaksiannya benar atau hanya bualannya saja. 

Allende lalu menunjukkan salah satu buku karya Jessup, yang di dalamnya telah ditambahi catatan-catatan Allende. Menurut Allende, uraian dalam buku Jessup memiliki keterkaitan dengan eksperimen di Philadelphia. Belakangan, Allende bahkan sampai mencetak buku itu—buku karya Jessup yang telah ditambahi banyak catatannya sendiri—sejumlah 100 eksemplar, dan menyebarkannya pada orang-orang yang ia kenal. Dari situ pula, kisah Eksperimen Philadelphia mulai menyebar.

Meski Jessup telah melakukan penyelidikan sendiri dan menemukan beberapa hal yang mendukung kesaksian Allende, tapi bagaimana pun dia masih ragu. Karena, bagaimana pun, kisah kapal yang bisa menghilang tiba-tiba terlalu fantastis untuk didengar di zaman itu. Tetapi, dua tahun setelah pertemuannya dengan Carlos Allende, sesuatu terjadi, dan di luar perkiraannya.

Pada tahun 1957, Morris K. Jessup mendapat undangan tak terduga dari US Navy’s Office of Naval Research (ONR), sejenis badan penelitian milik Angkatan Laut Amerika.

Sesampai di kantor ONR dan menghadap seorang perwira Angkatan Laut, Jessup menemukan sesuatu yang tidak disangkanya. Ia melihat buku yang ditulisnya tergeletak di meja sang perwira. Di halaman-halaman buku itu terdapat catatan-catatan kecil, yang ia tahu berasal dari catatan-catatan Carlos Allende.

Perwira yang ditemuinya menanyakan kepada Jessup, apakah ia yang telah mengirim buku tersebut, atau ia mengetahui siapa yang telah mengirimnya. Jessup menjawab tidak tahu, meski ia sempat berpikir bahwa Carlos Allende mungkin telah mengirimkan satu eksemplar buku yang ia cetak ke Angkatan Laut Amerika.

Tidak pernah ada yang tahu apa saja yang dibicarakan Jessup dengan perwira Angkatan Laut waktu itu, karena Jessup juga tidak pernah menceritakannya.

Namun, sekarang, kita tiba pada pertanyaan penting dari semua ini, yaitu benarkah Eksperimen Philadelphia terjadi, sebagaimana yang dikisahkan Carlos Allende? Benarkah sebuah kapal besar yang berisi banyak muatan dan orang-orang di dalamnya bisa lenyap begitu saja, menghilang dari pandangan?

Meski Allende menyebut peristiwa itu disaksikan oleh banyak orang, namun Angkatan Laut Amerika menyangkal keberadaannya. Ketika kabar mengenai Eksperimen Philadelphia mulai berembus dan menjadi bola liar di tengah pembicaraan masyarakat luas, Angkatan Laut Amerika menepisnya dengan mengatakan semua yang diberitakan itu hanyalah kebohongan, karena tidak pernah ada.

Bahkan, Angkatan Laut mengklaim tidak ada satu pun saksi atau bukti yang pernah ditemukan terkait Eksperimen Philadelphia. Misalnya, catatan pelayaran USS Eldridge menunjukkan bahwa pada Oktober 1943 sedang berada di New York, bukan di Philadelphia. Lalu, The Office on Naval Research (ONR) baru terbentuk tahun 1946. Sehingga pada saat Eksperimen Philadelphia diadakan, badan ini sama sekali belum ada.

Dengan tegas, pihak Angkatan Laut menyatakan bahwa kisah Eksperimen Philadelphia yang telah menyebar itu hanyalah science fiction.

Penyangkalan yang dilakukan Angkatan Laut itu menjadikan banyak orang terpecah. Sebagian makin tidak percaya dengan kisah Eksperimen Philadelphia yang memang terdengar fantastis, sementara sebagian lain melakukan penyelidikan sendiri. 

Catatan-catatan mengenai kapal USS Eldridge memang menunjukkan kalau kapal itu tidak pernah mengadakan eksperimen mematikan. Namun, sebagian orang percaya kalau Eksperimen Philadelphia benar-benar terjadi, dan pemerintah berusaha menutupi peristiwa itu.

Bagaimana mereka bisa berpikir seperti itu? Jawabannya adalah kematian Morris Jessup yang mencurigakan.

Pada 20 April 1959, Jessup bunuh diri dengan mengunci dirinya di dalam mobil menyala, yang mengalirkan karbon monoksida ke dalamnya. Meski kematiannya terlihat wajar—sebagai akibat bunuh diri—namun banyak orang yang percaya kematian itu berhubungan dengan usaha pemerintah untuk menutupi Eksperimen Philadelphia. Contohnya, otopsi terhadap mayat Jessup tidak pernah dilakukan. Ini bertentangan dengan hukum negara bagian saat itu. 

Sersan Obenclain, yang tiba di tempat kejadian bunuh diri, menyatakan kesannya secara spontan saat diwawancarai media. Ia kelepasan mengatakan, “Semua ini (kasus bunuh diri Jessup) terlihat terlalu profesional.”

Apakah pemerintah Amerika telah membunuh Jessup, sebagaimana yang dikira sebagian orang? Tidak ada yang bisa memastikan.

Selain kematian Jessup, ada spekulasi lain yang berhubungan dengan teori konspirasi di balik Eksperimen Philadelphia, yaitu adanya kemungkinan kalau pemerintah Amerika telah berhasil menguasai teknologi yang berasal dari Unifield Field Theory.

Einstein disebut tidak pernah memecahkan misteri Unified Field Theory. Namun, penulis bernama William Moore percaya kalau Einstein sebenarnya telah memecahkan persamaan matematika atas teori itu, yang kemudian dihancurkan sendiri oleh Einstein sebelum meninggal.

Selain Einstein, Nikola Tesla juga disebut pernah berhasil memecahkan misteri Unified Field Theory, sebelum kematiannya pada tahun 1943. Menurut anggota keluarga Tesla, FBI datang tidak lama setelah Tesla meninggal, dan menyita seluruh catatan penelitiannya. Salah satu bukti yang menguatkannya adalah; Eksperimen Philadelphia dilakukan tidak lama setelah Tesla meninggal.

Jadi, apa yang sebenarnya telah terjadi?

Setidaknya ada dua pendapat berbeda mengenai Eksperimen Philadelphia. Di satu pihak, kisah itu dianggap sebagai hoax. Di pihak lain, eksperimen itu dipercaya benar-benar terjadi, walaupun disangkal oleh pemerintah Amerika. 

Yang menarik, di antara dua pendapat itu, ada satu pendapat lain yang bisa jadi merupakan jalan tengah. Pendapat ini datang dari penulis bernama Jacques Vallee, yang juga seorang peneliti UFO. Ia percaya kisah itu bukan hoax, melainkan hanya salah tafsir.

Menurut Vallee, pada 1943 kapal Angkatan Laut bernama USS Engstrom, tempat Allende menyaksikan lenyapnya USS Eldridge, memang berlabuh di dekat USS Eldridge. 

Di atas kapal USS Engstrom, sebuah prosedur dilakukan untuk menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat, untuk membuat kapal itu tidak bisa terdeteksi oleh ranjau dan torpedo yang dipicu secara magnetis. Tetapi, proses ini tidak membuat kapal menjadi invisible bagi mata atau radar. Proses ini disebut degaussing, dan diciptakan oleh ilmuwan Kanada dan Inggris, dan biasa digunakan pada Perang Dunia II. Bahkan proses ini masih digunakan hingga sekarang.

Menurut Vallee, mungkin proses degaussing di kapal Engstrom dibesar-besarkan oleh sebagian orang, sehingga menghasilkan kisah Eksperimen Philadelphia.

Masih menurut Vallee, seorang veteran yang pernah bertugas di kapal Engstrom mengatakan, USS Eldridge bisa saja berlayar dari Philadelphia ke Norfolk dan kembali lagi hanya dalam waktu sehari, dengan melewati Kanal Chesapeake dan Delaware. Pada tahun itu, kanal ini tertutup bagi kapal umum, dan hanya boleh dilewati kapal militer.

Kenyataan ini mungkin menjelaskan kesaksian orang yang melihat USS Eldridge di Norfolk pada hari yang sama dengan dilakukannya Eksperimen Philadelphia. Pada saat itu, penggunaan Kanal Chesapeake dirahasiakan dari publik, sehingga publik tidak akan mengerti bagaimana cara USS Eldridge bisa ada di dua tempat yang berjauhan dalam satu hari. 

Lalu, salah tafsir lain yang dipercaya oleh Vallee adalah kutipan surat kabar yang menceritakan adanya dua awak kapal USS Eldridge yang lenyap dari pandangan mata di bar.

Seorang veteran pernah mengaku kalau ia adalah awak kapal yang “lenyap dari pandangan mata” di bar. Menurut veteran tersebut, saat itu terjadi perkelahian di bar. Seorang pelayan bar segera mengeluarkan dia lewat pintu belakang, sebelum polisi tiba, karena saat itu ia masih di bawah umur. Jadi, tidak benar kisah yang mengatakan kalau ia lenyap begitu saja.

Semuanya tentu terdengar masuk akal.

Jadi, apakah Eksperimen Philadelphia benar ada, atau tidak? Sepertinya setiap orang boleh mempercayai teori atau spekulasinya sendiri. Namun, ada satu hal yang agak mengganggu di sini.

Jika Eksperimen Philadelphia adalah hoax dan tidak pernah terjadi—sebagaimana yang dinyatakan Angkatan Laut Amerika—lalu mengapa pada 1957 mereka sampai merasa perlu mengundang Morris Jessup untuk mengklarifikasi isi bukunya? Mengapa tidak mengacuhkannya saja? Bukankah, sebagaimana kata mereka, semua itu cuma science fiction?

Related

Misteri 1406055113380773846

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item