Kasus Hilangnya 11 Awak Kapal Carroll Deering

Ilustrasi/detik.com
C.P. Hardy adalah pria yang bekerja sebagai pengawas pantai di Semenanjung Hatteras, North Carolina, Amerika Serikat. Pagi hari, pada 31 Januari 1920, dia sedang bersiap menikmati kopi seperti hari-hari biasa, ketika matanya melihat kapal besar terombang-ambing oleh ombak di perairan dangkal Diamonds. Perairan Beting Diamonds adalah kawasan berbahaya, dan Hardy heran kapal itu tidak menjauhi wilayah tersebut.

Belakangan dia sadar, kapal itu tampaknya kosong tanpa pengemudi atau penghuni, sehingga terombang-ambing di atas air tanpa kendali. Kesadaran itu pula yang membuat Hardy menghubungi komandan pengawas pantai, yang segera mengirim sepuluh orang penjaga pantai untuk mendekati kapal itu.

Hari itu, laut sedang bergejolak, dengan ombak besar yang menari liar. Setelah berjuang mati-matian melawan ombak, perahu penjaga pantai bisa mendekati kapal aneh itu. Namun usaha untuk merapat dan naik ke kapal itu gagal, karena ombak terus bergerak liar. Dari jarak puluhan meter, penjaga pantai di kapalnya melihat tak ada satu awak pun di atas kapal besar tersebut.

Beberapa hari kemudian, setelah kondisi perairan lebih tenang, para penjaga pantai akhirnya berhasil naik kapal aneh itu, dan tidak menemukan satu orang pun di dalamnya... kecuali dua kucing. Dua kucing itu masih hidup, tapi tidak ada satu pun manusia, baik hidup atau mati. Kapal itu benar-benar kosong!

Berdasarkan pengecekan pada kapal tersebut, diketahui dua jangkar telah hilang, begitu pula perahu penyelamat dan sejumlah dokumen manifes pelayaran. Di meja dapur, terlihat masih ada sejumlah bahan makanan yang siap dimasak. Secara keseluruhan, kapal itu masih utuh dan masih berfungsi sempurna. Ke mana orang-orang di dalamnya?

Pada awal Februari 1921, harian Ledger Dispatch memuat berita penemuan kapal itu di halaman muka, dengan tajuk besar, Ship is Abandoned; Crew is Missing.

“Mengapa kapal itu ditinggalkan dalam kondisi semua peralatan masih bekerja dengan baik?” tulis harian Ledger Dispatch, yang kemudian dikutip Bland Simpson dalam bukunya, Ghost Ship of Diamond Shoals: The Mystery of Carroll A. Deering. 

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan kemudian, kapal itu diketahui bernama Carroll A. Deering, milik G.G. Deering Company. Sebelumnya, kapal itu memiliki 11 awak di dalamnya, tapi sekarang sebelas orang itu lenyap, dan tidak ada yang bisa menjelaskan ke mana mereka pergi.

Enam bulan sebelum kapal Carroll Deering ditemukan tanpa awak dan terombang-ambing di Beting Diamonds, kapal itu angkat sauh dari Pelabuhan Norfolk, Virginia, Amerika, menuju Rio de Janeiro, Brasil, dengan muatan batu bara. Mereka berangkat pada 19 Agustus 1920.

Kapal itu dinakhodai oleh William Merritt. Kapal itu sempat tiba di Rio de Janeiro, pada 8 September 1920. 

Setelah tiga bulan di Rio, pada awal Desember 1920 kapal Carroll Deering berlayar kembali ke utara, dengan menempuh alur perairan Segitiga Bermuda. Kapal itu sempat mampir di Pelabuhan Barbados, untuk belanja barang-barang kebutuhan awak kapal. 

Pada 28 Januari 1921, tiga hari sebelum kapal ditemukan dalam keadaan kosong, penjaga menara suar di Semenanjung Lookout, North Carolina, sempat bertegur sapa dengan salah satu awak kapal Carroll Deering. Awak kapal itu menuturkan bahwa mereka kehilangan jangkar di perairan Semenanjung Fear, masih di North Carolina. 

Entah apa yang mereka alami, hanya beberapa hari kemudian seluruh awak kapal Carroll Deering menghilang. Ada yang menduga, seluruh awak kapal buru-buru meninggalkan kapal karena dihantam badai. 

Bisa jadi itu memang kemungkinan yang terjadi. Tetapi, Ivan Sanderson, mantan intel Inggris dan peneliti, tidak percaya dengan teori itu. Menurut Sanderson, pelaut-pelaut berpengalaman seperti para awak kapal Carroll Deering tak akan melakukan tindakan sebodoh itu. 

“Ada dua catatan. Pertama, bahkan pelaut yang kurang pengalaman pun jarang sekali meninggalkan kapalnya di tengah badai. Kedua, jika kapal besar seperti Carroll Deering tak bisa bertahan dari badai, apalagi perahu kecil,” kata Sanderson, dikutip Gail Barbara Stewart dalam bukunya, The Bermuda Triangle.

Anehnya, kapal itu juga tidak menunjukkan tanda-tanda perompakan atau kekerasan. Investigasi oleh pemerintah Amerika tidak menemukan satu pun petunjuk mengenai apa yang mungkin terjadi dengan kapal hantu Carroll Deering. Dan pertanyaan yang sampai sekarang tak pernah terjawab adalah... ke mana perginya sebelas awak kapal? 

Related

Misteri 4043209887616759892

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item