Mengapa Cicak Berjalan Cepat, Lalu Berhenti dalam Jarak Pendek?

Ilustrasi/grid.id
Cicak adalah hewan reptilia, bersama dengan spesies kadal lain, ular, kura-kura, buaya, dan tuatara.

Reptilia merupakan hewan poikilotermik atau hewan berdarah dingin. Hewan berdarah dingin di sini maksudnya bukan punya darah yang dingin, tetapi sebutan untuk hewan yang tidak dapat memanajemen suhu tubuhnya secara konstan. Suhu tubuh hewan itu akan berubah-ubah tergantung lingkungannya. 

Ciri reptilia lain yang berkaitan adalah kelompok hewan ini punya jantung dengan tiga ruang, yaitu dua atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik) serta dua aorta.

Memangnya kenapa kalau tiga ruang?

Jantung manusia, sebagaimana jantung Mamalia dan Aves, punya empat ruang, di mana ruang sebelah kiri dan sebelah kanan dipisahkan oleh sekat. Hasilnya, darah yang mengandung sedikit oksigen dan darah yang mengandung banyak oksigen tidak bercampur.

Karena jantung reptilia tidak memiliki sekat ini, maka darah yang mengandung sedikit oksigen dapat tercampur dengan darah yang mengandung banyak oksigen. 

Darah yang kaya oksigen bisa saja mengalir ke paru-paru, dan darah yang miskin oksigen bisa saja mengalir ke jaringan-jaringan tubuh (padahal mestinya yang terjadi adalah kebalikannya). Selain itu, otot yang menjadi komponen penggerak reptilia (dalam hal ini cicak) juga membutuhkan suplai darah kaya oksigen.

Lebih lanjut lagi, ketika bergerak, cicak—dan banyak kadal lain—melangkahkan keempat kakinya yang dekat dengan perut (mencuat dari sisi tubuh) sambil melengkungkan tubuh.

Ketika berlari, satu sisi tubuh cicak akan melengkung ke dalam, dan satu sisi lainnya akan melengkung keluar.

Gerakan melengkungkan tubuh ini menghalangi cicak untuk bernapas dengan normal, karena gerakan ini mengembangkan satu paru-paru, tapi mengempiskan paru-paru yang lain. Ini disebut Carrier's constraint, diambil dari nama David R. Carrier, yang juga mengamati masalah ini pada 1987.

Karena itulah, kebanyakan kadal akan berlari dengan cepat dalam waktu singkat, lalu berhenti dan mengambil napas sebelum bisa berlari cepat lagi.

Faktor transportasi darah dan ketidakbebasan bernapas itulah yang menghalangi cicak untuk bisa berlari sekaligus melintasi jarak yang jauh. 

Beberapa reptilia berevolusi untuk menutupi kekurangan ini, misalnya ular, dan hanya mempunyai satu paru-paru fungsional (satu paru-parunya mereduksi) sehingga meski mereka bergerak dengan melengkungkan tubuhnya, Carrier's constraint tidak berlaku untuk mereka.

Biawak meningkatkan stamina mereka dengan menghirup udara lebih yang dapat disimpan di tenggorokan mereka. Itu juga mengapa leher biawak mempunyai kulit yang elastis dan bisa menggembung (selain untuk mengintimidasi sesama biawak atau predator lainnya).

Buaya dapat berjalan lebih tegak dibanding reptilia lain. Jalan tegak ala buaya ini mengurangi lengkung tubuh, sehingga mereka bisa berjalan lebih jauh, hanya saja dengan kecepatan lebih lambat.

Beberapa kadal mengembangkan kemampuan untuk dapat berlari jarak pendek dengan dua kaki belakang saja, misalnya soa payung.

Jadi, itulah mengapa cicak berjalan cepat lalu berhenti dalam jarak yang pendek.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Fauna 4315721498907028859

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item