Apa Itu Harees dan Bagaimana Asal Usulnya?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/08/apa-itu-harees-dan-bagaimana-asal.html
![]() |
Ilustrasi/daarzood.com |
Harees adalah hidangan tradisional yang berasal dari kawasan Timur Tengah, khususnya di negara-negara seperti Arab Saudi, Yaman, dan Uni Emirat Arab. Hidangan ini dikenal karena konsistensinya yang kental dan teksturnya yang lembut, serta merupakan makanan yang kaya nilai gizi. Harees biasanya terbuat dari gandum yang digiling halus dan dicampur daging, umumnya daging ayam atau daging domba, yang dimasak dengan bumbu-bumbu khas.
Asal usul harees dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, saat hidangan ini telah jadi bagian dari tradisi kuliner Arab selama berabad-abad. Harees sering disajikan dalam acara-acara khusus dan perayaan, seperti bulan Ramadan dan pernikahan. Dalam budaya Arab, harees melambangkan kebersamaan dan solidaritas, saat hidangan ini sering kali dinikmati dalam suasana keluarga dan komunitas. Makanan ini juga dianggap simbol keramahan, saat tuan rumah menyajikannya kepada tamu sebagai tanda penghormatan.
Proses pembuatan harees melibatkan beberapa langkah yang cukup sederhana namun memerlukan waktu dan kesabaran. Pertama, gandum direndam dalam air selama beberapa jam, kemudian direbus hingga lunak. Setelah itu, gandum tersebut dihaluskan menggunakan alat penggiling atau blender hingga mencapai konsistensi yang diinginkan. Sementara itu, daging yang digunakan juga dimasak terpisah dengan bumbu seperti garam, merica, dan kadang-kadang rempah-rempah lain untuk menambah rasa.
Setelah gandum dan daging matang, kedua bahan tersebut dicampurkan dalam panci besar. Campuran ini kemudian dimasak dengan tambahan air atau kaldu untuk mencapai konsistensi yang kental dan creamy. Proses memasak ini biasanya memakan waktu beberapa jam, dan adonan harus diaduk secara teratur agar tidak lengket dan memastikan semua bahan tercampur dengan baik. Hasil akhirnya adalah hidangan yang lembut dan kaya rasa, siap untuk disajikan.
Harees sering kali disajikan dengan pelengkap seperti mentega cair atau minyak zaitun, yang ditambahkan di atasnya sebelum disajikan. Hidangan ini juga dapat disertai rempah-rempah tambahan atau saus pedas untuk memberi rasa yang lebih kaya. Di beberapa daerah, harees juga disajikan dengan irisan lemon atau acar untuk menambah kesegaran.
Harees bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna sosial dalam budaya Arab. Hidangan ini sering kali disiapkan dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada keluarga dan tetangga, terutama selama bulan Ramadan. Dengan cara ini, harees menjadi simbol dari berbagi dan solidaritas dalam komunitas. Selain itu, banyak orang yang memiliki kenangan indah terkait harees, karena hidangan ini sering kali disiapkan oleh nenek atau ibu mereka, menjadikannya bagian dari warisan keluarga.
Hmm... ada yang mau menambahkan?