Apa yang Dimaksud Resusitasi Jantung-Paru?

Apa yang Dimaksud Resusitasi Jantung-Paru?
Ilustrasi/sehatq.com
Resusitasi jantung-paru atau kardiopulmoner, yang biasa dikenal dengan CPR, adalah teknik pertolongan pertama untuk mempertahankan sirkulasi darah pada seseorang yang jantungnya berhenti berdenyut. 

Pertolongan itu dilakukan, karena apabila setelah empat sampai enam menit otak tidak memperoleh aliran darah maka sel otak akan mati, dan setelah sepuluh menit akan terjadi kerusakan otak yang menyebabkan kematian atau status vegetatif permanen.

Sebagian teknik CPR telah dikembangkan sejak tahun 1732 oleh William Tossach, seorang ahli bedah Skotlandia, yang menghidupkan kembali seorang penambang batu bara yang tidak sadar, melalui resusitasi mouth-to-mouth (pertolongan dari mulut ke mulut). 

Beberapa abad kemudian, Dr. Edward Schafer mengembangkan metode penekanan dada untuk merangsang pernapasan, dan metode tersebut digunakan dalam Palang Merah Amerika pada 1910, lalu disebarluaskan hingga bertahun-tahun.

Kemudian, pada tahun 1930, William B. Kouwenhoven, seorang insinyur listrik, menemukan kesimpulan bahwa jantung dapat dihidupkan kembali dengan memberikan tekanan pada dada secara teratur dan ritmis. Dia melakukan percobaan pertamanya pada binatang yang sedang sekarat, dan berhasil. 

Pada tahun 1958, seorang dokter bernama Henry Bahnson menggunakan metode William Kouwenhoven di atas pada seorang anak untuk menyelamatkan nyawanya. Usaha itu berhasil, dan sejak itulah CPR menjadi pelatihan yang harus dijalankan oleh semua dokter, pengemudi ambulans, pemadam kebakaran, juga para pekerja yang berhubungan dengan pertolongan pertama. Akhirnya, pada tahun 1963, Palang Merah Amerika mengesahkan penggunaan CPR, yang segera diikuti seluruh dunia.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 1717743259572763881

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item