Kota-Kota Mana yang Paling Teratur di Dunia?

Kota-Kota Mana yang Paling Teratur di Dunia?
Perth, Australia/mra.wa.gov.au
Kota yang baik dan teratur dimulai oleh pemerintah yang sama baik dan teratur. Karena tugas pemerintah salah satunya memang mengatur kota agar aman dan nyaman dihuni, serta memastikan warga kota dapat hidup dalam kondisi terbaik.

Untuk tujuan itu, pemerintah membuat aturan, warga kota mematuhi aturan yang dibuat, dan pemerintah menindaklanjuti aturan itu dengan tegas. Artinya, aturan tidak hanya dibuat sebagai sekadar formalitas, namun benar-benar dibuat untuk dipatuhi bersama.

Lebih dari itu, pemerintah juga bisa menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap peraturan akan menguntungkan seisi kota.

Jika pemerintah dan warga bisa bekerja sama dengan baik, serta sama-sama mematuhi peraturan, hasilnya akan menjadi seperti kota-kota berikut ini. Beberapa kota berikut ini adalah kota-kota yang terkenal sangat teratur di dunia, dan mereka mendapatkan begitu banyak manfaat, dari kesehatan sampai keamanan, hingga daya tarik wisata.

Singapura

Singapura adalah kota yang sangat teratur. Jangankan untuk hal-hal besar, bahkan untuk hal-hal kecil—bahkan terkesan remeh dan sepele—Singapura memiliki aturan yang jelas.

Misalnya, aturan di Singapura melarang siapa pun meludah sembarangan, melarang buang sampah seenaknya, dan orang yang melanggar aturan itu akan dikenai hukuman berupa denda. Hasilnya, Singapura menjadi tempat yang sangat bersih, dengan kebiasaan dan gaya hidup warga yang baik.

Sebagai kota modern, Singapura juga sangat teratur dan memperhatikan bagaimana modernisasi yang terjadi di sana tidak sampai menggerus hal-hal yang bersifat alami.

Untuk tujuan itu, Singapura membangun banyak taman dan kebun, serta jalur-jalur pegunungan yang terdapat di seluruh penjuru. Untuk pengendara sepeda, pelari, dan pejalan kaki, pemerintah menyediakan jaringan park connector lebih dari 200 kilometer, yang menghubungkan taman dan ruang hijau.

Seiring dengan itu, Singapura juga mengatur lalu lintas dengan baik, hingga dapat menekan angka kemacetan yang terjadi di sana. Untuk menghasilkan lalu lintas yang minim kemacetan, Singapura menyediakan dan mengembangkan sistem transportasi massal yang kini mengangkut lebih dari 2 juta orang per hari.

Dengan pengaturan kota yang sangat baik itu, tingkat kesehatan di Singapura juga ikut membaik. Angka kematian bayi di sana sangat rendah, sementara harapan hidup rata-rata orang di sana sangat tinggi, mencapai 84,07 tahun.

Selain itu, pemerintah juga melengkapi sistem kesehatan dengan infrastruktur perawatan kesehatan yang diakui paling efisien di dunia. Sebanyak 80 persen warga di sana memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat dengan tingkatan harga berbeda.

Karena keteraturan yang luar biasa, Singapura pun menjadi daya tarik bagi banyak orang di dunia, termasuk wisatawan dan ekspatriat.

Banyak ekspatriat yang menyewa hunian di sana, karena Singapura memberlakukan aturan pembatasan kepemilikan warga asing dalam hal properti, dan memiliki aturan lebih lanjut seperti pajak tambahan untuk mencegah gelembung perumahan.

Para ekspatriat yang tinggal di Singapura kebanyakan ada di distrik pusat, dekat Orchard Road dan bagian utara Central Business District (CBD Singapura). Rata-rata harga sewa untuk properti dua kamar tidur di dekat Orchard Road sekitar 5.000 dollar Singapura (Rp 48,1 juta) hingga 6.000 dollar Singapura (Rp 57,7 juta) per bulan.

Tokyo, Jepang

Tokyo, ibu kota Jepang, memiliki sistem transportasi yang diakui paling efisien di dunia. Setiap hari, moda transportasi di Tokyo mengangkut sekitar 3 juta orang.

Karena sistem transportasi umum yang sangat baik, pengguna kendaraan pribadi pun menurun, karena rata-rata penduduk di sana lebih suka memanfaatkan angkutan umum yang tentu lebih murah.

Hasilnya, Tokyo menjadi kota yang sangat bersih, dengan emisi gas rumah kaca paling rendah dibanding rata-rata kota Asia lainnya. Menurut World Bank, Tokyo hanya mengeluarkan CO2 sebanyak 4,89 ton per kapita. Sebagai perbandingan, Beijing menghasilkan 10,8 ton, dan Singapura menghasilkan 7,86 ton.

Karena lingkungan yang bersih dan minim polusi, Tokyo pun menjadi kota yang sehat. Angka harapan hidup di sana mencapai 84,19 tahun. Selain itu, pemerintah setempat juga menyiapkan sistem kesehatan yang memadai, meliputi asuransi kesehatan yang telah diberikan sejak masa kanak-kanak.

Di samping itu, warga Tokyo juga memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang sehat, di antaranya kedekatan dengan anggota keluarga, budaya hidup bersih, diet beras (mengurangi makan nasi), biasa mengonsumsi ikan, dan senang makan sayuran segar.

Dengan keteraturan serta sistem kesehatan yang baik, Tokyo memiliki daya tarik bagi wisatawan dan orang-orang asing yang ingin tinggal di sana. Hal itu pun menjadikan harga properti di Tokyo melambung tinggi.

Orang asing tidak dibatasi dalam membeli properti di Tokyo. Namun, karena harga properti di sana sangat tinggi, kebanyakan orang asing yang tinggal di sana memilih sewa. Banyak orang asing yang tinggal di kawasan Azabu, Hiroo, dan Roppongi, serta Omotesando, Shibuya, Daikanyama, dan Nakameguro.

Rata-rata harga sewa untuk apartemen tiga kamar tidur di Tokyo sekitar 450.000 yen (Rp 51,9 juta) per bulan. Sementara harga rata-rata kondominium baru di Tokyo sebesar 686.000 yen (Rp 79,1 juta) per meter persegi, sedangkan harga rata-rata kondominium lama sebesar 399.700 yen (Rp 46,1 juta) per meter persegi.

Perth, Australia

Perth memiliki keteraturan dalam hal stabilitas, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan budaya, serta lingkungan. Perth juga terkenal sebagai salah satu kota paling sehat untuk wanita. Kota ini menempati peringkat teratas dalam hal makanan sehat, kesejahteraan mental, kepuasan hidup, dan kesehatan medis.

Pemerintah setempat mampu menata kota secara baik, dengan sistem transportasi umum yang sangat teratur. Sebagai contoh, Transperth, sistem transportasi dalam kota, dilengkapi tempat penampungan sepeda di banyak stasiun.

Karena hal itu, jumlah pesepeda di sana meningkat 450 persen dalam kurun waktu 1998 dan 2009. Kebiasaan baru itu—menggunakan sepeda—menjadikan lalu lintas di Perth lebih baik karena minim kemacetan, menjadikan lingkungan lebih bersih karena minim polusi, serta meningkatkan angka kesehatan warga yang tinggal di sana.

Perth juga diuntungkan dengan iklim yang hangat, karena lokasinya dekat dengan Samudera Hindia. Posisi tersebut menyebabkan penduduk memiliki banyak akses berkegiatan luar ruangan dan olah raga.

Seperti kota-kota lain yang sangat teratur dan sehat, Perth juga menarik banyak orang dari luar kota atau luar negeri untuk tinggal di sana. Hasilnya, pasar properti di Perth meledak dalam beberapa tahun terakhir, apalagi ditambah dengan adanya industri pertambangan yang ada di sana.

Wilayah barat CBD Perth merupakan daerah yang paling banyak diburu propertinya. Rata-rata harga sewa properti dua kamar tidur di sana mencapai 550 dollar Australia (Rp 5,9 juta) sampai 665 dollar Australia (Rp 7,2 juta) per minggu.

Sedangkan harga jual untuk tipe yang sama mencapai 650.000 dollar Australia (Rp 7 miliar) sampai 1,36 juta dollar Australia (Rp 14,7 miliar).

Copenhagen, Denmark

Copenhagen terkenal dalam keteraturannya menata sistem lalu lintas. Dari lalu lintas yang tertata baik, Copenhagen mampu menurunkan jumlah emisi CO2 dalam satu dekade terakhir.

Sementara emisi gas rumah kaca turun 20 persen sejak tahun 2005. Bahkan, pemerintah setempat sudah merencanakan Copenhagen menjadi kota pertama yang bebas karbon dalam beberapa tahun mendatang.

Karena keberhasilan menata sistem lalu lintas dan transportasi dengan baik, warga Copenhagen pun lebih suka menggunakan angkutan umum yang disediakan pemerintah daripada menggunakan mobil pribadi.

Selain itu, dengan dibuatnya jalur-jalur khusus untuk bersepeda—mencapai hampir 400 kilometer di seluruh kota—kini sebanyak 50 persen penduduk Copenhagen biasa menggunakan sepeda untuk sekolah atau berangkat kerja.

Jalur yang melintasi Dronning Louises Bridge, yang menghubungkan lingkungan Nørrebro yang ramai ke pusat kota, adalah jalur sepeda tersibuk di dunia. Sebanyak 36.000 pesepeda menggunakannya setiap hari.

Dengan semua keteraturan dan kebiasaan sehat tersebut, Copenhagen menjadi kota yang bersih dan sehat. Sejak 2009, harga properti di sana meningkat, akibat banyak orang yang ingin tinggal di sana.

Saat ini, harga rumah dengan dua kamar tidur di Copenhagen mencapai 1,3 juta krone (Rp 2,9 miliar). Sementara sewa tahunan apartemen lama rata-rata mencapai 60.000 krone (Rp 134,4 juta), dan apartemen yang telah direnovasi sekitar 100.000 krone (Rp 224 juta).

Monaco

Monaco adalah kerajaan kecil di French Riviera, sekitar 15 kilometer dari timur Nice. Mungkin karena ukurannya yang kecil, sistem pengaturan tata kota di Monaco pun sangat efektif dan efisien. Yang jelas, saat ini, Monaco terkenal sebagai kawasan yang bersih, sehat, dan teratur.

Tingkat kesehatan yang baik di sana bisa dilihat dari angka harapan hidup rata-rata orang Monaco yang mencapai 89,6 tahun. WHO juga menempatkan Monaco sebagai salah satu kota paling sehat di dunia.

Selain berbagai inisiatif untuk menjadikan Monaco sebagai kawasan yang teratur, di sana juga terdapat banyak taman hijau. Seiring dengan itu, mobil listrik pintar juga mulai diperkenalkan di sana, yang tujuannya tentu untuk terus menekan dan mengurangi polusi.

Karena ketertaruran, kesehatan, serta keindahannya, Monaco menjadi tempat hunian banyak miliarder dunia. Tidak mengherankan jika harga properti di sana juga luar biasa mahal.

Saat ini, harga rata-rata properti lama di daerah-daerah utama berkisar antara 35.000 euro (Rp 586,3 juta) sampai 40.000 euro (Rp 670 juta) per meter persegi, sementara harga properti baru rata-rata mencapai 70.000 euro (Rp 1,1 miliar) per meter persegi.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 8026228659939052705

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item