Kota-Kota Mitos dan Legenda Paling Terkenal di Dunia

Kota-Kota Mitos dan Legenda Paling Terkenal di Dunia
Ilustrasi/pixabay.com
Manusia menyukai hal-hal indah, ideal, dan kesempurnaan. Latar belakang itu tampaknya menjadi salah satu hal yang melahirkan adanya kisah-kisah legenda. Dari kisah cinta sampai kisah peradaban, bisa dibilang semua legenda berawal dan berasal dari harapan indah manusia tentang hal-hal indah dan ideal, serta harapan kesempurnaan.

Orang-orang, misalnya, menyukai legenda Atlantis, sebuah kota yang merupakan puncak peradaban manusia, dan berharap kota itu benar-benar ada. Orang-orang juga menyukai legenda Shambala, sebuah tempat indah dan damai, laksana surga di muka bumi. Bahkan, orang-orang berharap bisa menemukan El Dorado, sebuah kota mitos yang dipercaya sebagai kota kaya-raya, tempat emas dan harta karun tersimpan.

Ada banyak kisah legenda, ada banyak tempat legenda, bahkan ada banyak tokoh legenda. Semuanya menyiratkan hal yang sama—keindahan, kehebatan, bahkan kesempurnaan. Terkait dengan kota legenda, ada cukup banyak kota legenda atau kota mitos yang terkenal, dan berikut ini di antaranya.

Agharta

Ada banyak mitos dan legenda yang didasarkan pada gagasan bahwa bumi memiliki lubang serta ruang yang berada di bawah tanah. Mitos atau legenda semacam itu telah dimulai sejak zaman Yunani kuno sampai kehidupan modern sekarang, yang sama-sama percaya bahwa ada kehidupan di bawah tanah. Beberapa kebudayaan bahkan percaya bahwa neraka adalah suatu tempat di bawah permukaan bumi yang panas.

Masyarakat modern juga masih tertarik untuk percaya bahwa di kedalaman bumi ada sebuah kota atau tempat yang dihuni ras asing, bahwa bumi memiliki lubang yang merupakan jalan menuju ke sana. Lebih jauh, banyak pula yang percaya bahwa UFO berasal dari kota di bawah tanah tersebut, dan tempat itu dibangun orang-orang super cerdas yang menguasai teknologi-teknologi super canggih.

Salah satu kota yang dipercaya ada di bawah bumi adalah Agharta. Banyak orang meyakini bahwa di sana, di Agharta, terdapat orang-orang yang semula tinggal di permukaan bumi. 

Berdasarkan legenda, orang-orang Atlantis kuno dan Lemuria melarikan diri ke bawah tanah ketika perang terjadi, lalu mereka membangun kota di bawah tanah. Hari ini, keturunan mereka masih ada di sana, di bawah tanah, dan kota itu bernama Agharta.

Bagaimana orang-orang kuno bisa masuk ke dalam perut bumi, dan membangun kota di dalam sana? Bagaimana pula cara menuju ke kota yang ada di bawah tanah? 

Orang-orang yang percaya legenda tersebut menyatakan bahwa sebenarnya ada banyak “lubang” atau pintu menuju Agharta, yang saat ini tersamar sebagai monumen atau landmark modern. Di antaranya adalah gunung Himalaya di Tibet, Piramida Giza di Mesir, Kutub Selatan, Kutub Utara, Tambang King Solomon, dan lain-lain.

Orang-orang yang percaya legenda Agharta juga meyakini bahwa di sana ada satu ras yang sama-sama hidup di bawah tanah, memiliki wajah mirip ular, dan sering berperang dengan orang-orang Agharta. Makhuk-makhluk menyerupai ular itu dikenal dengan sebutan Nagas, dan mereka menimbulkan banyak masalah bagi orang-orang Agharta, berupa penculikan, penindasan, dan lain-lain. 

Selain kisah-kisah menyerupai mitos, Agharta juga tidak jarang dikaitkan dengan teori-teori konspirasi. Salah satu yang terkenal adalah rumor yang menyatakan bahwa Adolf Hitler pernah mengirim tim peneliti ke Antartika, untuk menemukan jalan masuk menuju Agharta. Namun, apa pun cerita yang bersumber dari sana, yang jelas sampai saat ini belum ada satu orang pun yang bisa membuktikan kalau Agharta benar-benar ada. 

Shambala

Pada tahun 1933, terbit sebuah novel berjudul Lost Horizon, yang ditulis James Hilton. Novel itu sangat terkenal, dan membuat banyak orang percaya keberadaan Shangri-La, sebuah tempat yang menyerupai surga di muka bumi.

Novel itu berlatar belakang Perang Dunia II, dan mengisahkan sebuah komunitas biara yang terdiri dari para biksu Tibet (Lama) di lembah Tibet yang hilang, yang disebut Shangri-La, dan mereka memisahkan diri dari dunia dan waktu. 

Di Shangri-La, mereka mengumpulkan semua pengetahuan manusia, barang-barang warisan budaya, dan para biksu itu berkumpul di sana untuk menghadapi kiamat yang tak terelakkan akibat perang. Sejak itulah, Shangri-La menjadi nama yang sangat populer.

Sebenarnya, James Hilton mendapatkan inspirasi tentang Shangri-La dari mitos yang tak jauh beda, yaitu Shambala, yang juga berasal dari Tibet. Dalam tradisi Buddha Tibet, Shambala adalah sebuah tempat rahasia yang tersembunyi di balik puncak es pegunungan Himalaya.

Shambala disebut-sebut dalam berbagai teks kuno, termasuk Kalachakra dan teks budaya kuno Zhang Zhung, yang muncul sebelum Buddha Tibet berada di wilayah barat Tibet. Literatur suci Bon, yang ditulis tangan oleh bangsa Tibet kuno, juga menyebutkan tempat yang hampir serupa Shambala, namun diberi nama Olmolungring.

Nama Shambala berasal dari dua kata Sanksekerta, yaitu “swayam” dan “bhala” yang bila digabung berarti “pemberdayaan diri”. Secara umum, Shambala dianggap sebagai tempat kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan. Kadang pula dipercaya sebagai suatu komunitas yang telah mendapat pencerahan dalam tradisi umat Buddha.

El Dorado

Ada legenda dan kepercayaan populer yang berasal dari abad ke-16 di Eropa. Legenda itu menyatakan bahwa ada sebuah kota yang hilang di Amerika selatan, yang penuh harta karun dalam jumlah luar biasa. Menurut legenda, dibutuhkan perjalanan yang berbahaya sekaligus menantang, bagi siapa pun yang ingin mencari keberadaan kota hilang tersebut. Kota hilang itu bernama El Dorado.

Pada tahun 1596, Sir Walter Raleigh—seorang penulis terkenal—menyatakan bahwa ia mengetahui lokasi El Dorado, namun belum bisa menemukan. Banyak penjelajah Eropa yang telah mencoba melakukan perjalanan jauh ke dalam rimba Amerika selatan, berharap menemukan kota legendaris tersebut, namun sampai saat ini belum ada satu pun yang berhasil.

Dari mana sebenarnya asal usul legenda El Dorado? Sebenarnya, orang-orang Eropa mendengar legenda itu dari penduduk asli Amerika selatan sendiri. 

Asal mula legenda itu berawal dari orang-orang Chibcha, yang hidup terisolasi di daerah yang sekarang bernama Kolombia. Di sana, mereka menambang banyak emerald dan emas, hingga bisa membangun kebudayaan yang nyaman serta megah.

Pada masa itu, masyarakat Chibcha memiliki tradisi unik. Setiap kali ada kepala suku baru yang terpilih, mereka akan melapisi tubuh si kepala suku dengan balsam, kemudian meniupkan debu-debu emas ke sekujur tubuhnya. 

Hasilnya, tubuh si kepala suku tampak seperti patung emas. Masyarakat Chibcha bertahan hidup di sana sampai akhir tahun 1400-an, sampai kemudian muncul suku lain yang menaklukkan dan mengusir mereka. Sejak itu, riwayat Suku Chibcha pun berakhir. Tapi budaya unik mereka tetap hidup dan diwariskan dari mulut ke mulut.

Ketika orang-orang Spanyol mulai datang ke sana, kisah tentang “raja emas yang memerintah kerajaan emas” telah menjadi legenda yang terkenal. Orang-orang Spanyol percaya bahwa kota emas El Dorado benar-benar nyata. 

Mereka juga percaya bahwa penduduk asli Inca melarikan diri dari penaklukkan bangsa Spanyol, dan menuju ke sebuah tempat tersembunyi yang penuh harta karun. Karena itu pula, orang-orang Spanyol pun menjelajahi seantero dunia untuk menemukan El Dorado. Namun, meski telah mengirim lima ekspedisi besar, tidak ada yang mampu menemukannya.

Yang menarik, salah satu ekspedisi Spanyol itu melahirkan kisah baru. Juan Martinez, salah satu anggota ekspedisi, menceritakan bahwa dia menemukan sebuah kota emas bermama Manoa. Ia mengisahkan, dalam perjalanan bersama kru ekspedisi, tangki penyimpanan mesiu yang dijaganya meledak. Kru ekspedisi menyalahkannya, dan meninggalkan Juan Martinez sendirian di sana, sebagai hukuman.

Saat sedang kebingungan karena sendirian di tengah hutan, Juan Martinez bertemu dengan orang-orang Indian yang ramah. Dia menceritakan bahwa orang-orang Indian itu menutup matanya, lalu menuntunnya ke Manoa, sebuah kota emas yang tersembunyi di tengah hutan. 

Saat akan berpisah, orang-orang Indian itu memberi kenang-kenangan berupa emas, namun kemudian ada penduduk asli yang merampas kenang-kenangan itu saat Juan Martinez dalam perjalanan pulang.

Banyak orang tidak percaya pada cerita Juan Martinez, dan menuduhnya membual. Namun, Sir Walter Raleigh, yang juga mendengar cerita itu, mencoba pergi ke Amerika selatan. 

Bersama kelompoknya, dia menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan di sana, namun yang mereka temukan hanyalah sisa-sisa tangki mesiu milik Juan Martinez yang meledak. Setidaknya, itulah bukti yang menunjukkan cerita Martinez tidak sepenuhnya bohong.

Atlantis

Barangkali, di antara kota-kota legenda lain, Atlantis menjadi yang paling terkenal. Kisah tentang Atlantis dimulai oleh filsuf Yunani kuno, yaitu Plato (427-347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus.

Plato mengisahkan, bahwa Critias—murid Socrates—pernah menyebut keberadaan Atlantis dalam dialognya dengan sang guru. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe, moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM). Solon adalah salah satu filsuf bijak di antara 7 yang paling bijak di masa Yunani kuno.

Dalam buku Timaeus, Plato menceritakan bahwa di depan selat Mainstay Haigelisi ada sebuah kawasan atau daratan yang dikelilingi samudera. Kawasan itulah yang disebut Atlantis. Di sana, menurut Plato, masyarakatnya telah sampai pada peradaban tinggi, dapat membangun monumen-monumen megah, persenjataan canggih, sampai teknologi-teknologi memukau.

Kawasan yang disebut Atlantis itu menghasilkan emas dan perak dalam jumlah luar biasa, hingga istana dan bangunan-bangunan di sana dipagari emas dan berdinding perak. Selain luar biasa kaya, peradaban Atlantis juga sangat maju. 

Mereka memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan sempurna, juga memiliki benda yang bisa membawa orang terbang ke angkasa. Kekuasaan Atlantis di masa itu tidak hanya terbatas di wilayah Eropa, namun sampai jauh ke daratan Afrika.

Plato mengisahkan, pada masa itu, Atlantis sedang bersiap melancarkan perang besar terhadap Athena, namun kemudian mengalami gempa bumi besar. Sebegitu besar gempa bumi yang melanda Atlantis waktu itu, sampai kota megah itu hancur dan tenggelam dalam waktu singkat. Seluruh peradabannya yang tinggi ikut tenggelam, dan orang-orang yang tinggal di sana lenyap.

Sampai saat ini, masih banyak orang yang percaya dan penasaran tentang keberadaan Atlantis yang disebut Plato. Kenyataannya, kisah tentang Atlantis diwariskan turun temurun, dan terus populer. Bahkan banyak buku, novel, juga film, yang mencoba mengisahkan dan mengisahkan kembali tentang Atlantis, namun orang-orang tak pernah bosan. Yang jelas, sampai saat ini tetap belum jelas apakah Atlantis benar-benar ada, atau hanya sebatas legenda.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 1377811488111706128

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item