Tempat-Tempat di Dunia yang Hanya Dihuni Satu Orang

Tempat-Tempat di Dunia yang Hanya Dihuni Satu Orang
Ilustrasi/dailymail.co.uk
Di mana kita tinggal? Mungkin di kota besar, atau bisa pula di kota kecil. Tetapi, yang jelas, kita pasti hidup bersama orang-orang lain yang juga menetap dan tinggal di tempatkita. Artinya, kita tidak sendirian, karena punya tetangga, atau setidaknya punya keluarga.

Sekarang, cobalah bayangkan tempat tinggalkita kosong tanpa penghuni, dan hanyakita satu-satunya orang yang tinggal di sana. Kira-kira, bagaimana perasaan dan pikirankita? Lebih penting lagi, apa yang kira-kira akankita lakukan? Tetap bertahan sendirian di kota yang sunyi sepi, atau memilih pindah dan bergabung dengan orang-orang lain di kota yang lebih ramai?

Apa pun pilihankita, tentu sajakita bebas memilih. Namun, ternyata ada orang-orang yang memilih tetap bertahan sendirian di tempat tinggalnya, meski tidak ada satu pun orang lain. Setidaknya, di dunia ini ada dua orang yang masing-masing menempati satu buah kota kecil, tanpa siapa pun! Bayangkan, satu kota hanya ditinggali satu orang! Inilah mereka...

Monowi, Nebraska

Monowi adalah kota yang ada di wilayah Nebraska, dan terletak di bagian timur-laut Nebraska, Amerika Serikat. Kota itu dulu didirikan oleh seorang imigran asal Ceko. 

Yang menarik, sekarang kota itu hanya dihuni seorang wanita, bernama Elsie Eiler, yang saat ini berusia 77 tahun. Tidak ada penghuni lain. Kenyataan itu diakui oleh sensus yang dilakukan di Amerika Serikat pada 2010, yang mengonfirmasi kalau Monowi memang hanya berpenduduk 1 orang. 

Karena jumlah penduduknya yang sedikit, pemerintah menetapkan kota ini sebagai kota dengan wilayah yurisdiksi paling kecil di Amerika Serikat. Di sana, Elsie Eiler menjalankan kota ini dengan menjadi Walikota, penjaga toko, pengelola perpustakaan, sekaligus Bendahara Kota.

Pada tahun 1930-an, Kota Monowi memiliki penduduk sebanyak 150 orang. Kemudian, pada tahun 2000-an, tinggal dua orang yang tinggal di kota ini, yaitu Elsie dan suaminya, Rudy. 

Namun, pada 2004, Rudy meninggal dunia, sehingga yang tersisa hanya Elsie Eiler. Sejak itu pula, dia menjadi satu-satunya penduduk yang menghuni Monowi. Setiap tahun, Elsie harus membayar pajak kota, untuk membiayai 4 lampu kota yang beroperasi.

Dalam kesendirian di sana, Elsie Eiler tinggal di rumah-mobil, dan mengelola sebuah toko serta kedai makanan dan minuman, bernama Monowi Tavern. Dia dan suaminya membeli tempat usaha tersebut pada tahun 1971. 

Sekarang, Elsie Eiler berada di kedai tersebut 12 jam setiap hari, melayani pengunjung yang ingin makan atau minum. Tempat tinggalnya memang sering kedatangan pengunjung—orang-orang yang kebetulan ingin beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

Selain mengelola kedai, Elsie Eiler juga mengelola perpustakaan kota kecil tersebut. Perpustakaan yang dikelolanya adalah bangunan kecil yang dipenuhi 5.000 buku. Perpustakaan tersebut ia persembahkan buat Rudy, suaminya, yang merupakan penggemar buku.

Elsie Eiler menjadi bahan pemberitaan di Amerika, khususnya di Nebraska, setelah suaminya meninggal dunia. Dia telah menjadi satu-satunya warga Monowi sejak tahun 2004. Sebagian media nasional di Amerika, juga acara tayang-bincang, melaporkan kisahnya. Orang-orang dari berbagai tempat pun berdatangan ke Monowi untuk bertemu dengannya.

Buford, Colorado

Jika Monowi hanya ditinggali satu orang wanita, Buford hanya ditinggali satu orang laki-laki. Sama-sama menjadi kota aneh, karena hanya memiliki penduduk berjumlah 1 orang. Jika Monowi dihuni wanita bernama Elsie Eiler, Buford dihuni laki-laki bernama Don Sammons.

Buford adalah kota kecil di Colorado, AS. Kota itu didirikan pada tahun 1866, dan pernah mencapai puncak populasi ketika dihuni oleh 2.000-an orang. Pada waktu itu, rata-rata penduduk Buford bekerja sebagai pekerja kereta api. 

Namun, karena lokasi kota itu ada di dekat puncak gunung, para penduduk merasa tidak nyaman, karena bisa dibilang sulit mencari penghidupan. Jadi, satu per satu orang di sana kemudian pindah ke kota lain.

Don Sammons semula tinggal di Los Angeles. Karena merasa tinggal di kota besar membutuhkan biaya hidup banyak, dia menjual rumahnya di Los Angeles, dan pindah ke Buford yang jauh lebih kecil, bersama istri dan seorang anaknya. Di Buford, dia menggunakan uangnya untuk membeli rumah serta membangun toko yang dilengkapi pom bensin.

Ketika Don Sammons pindah ke Buford, kota kecil itu masih memiliki banyak penghuni. Namun, satu per satu dari penduduk di sana terus meninggalkan Buford untuk pindah ke kota lain. Dari waktu ke waktu, penduduk di sana benar-benar habis, hingga tinggal Don Sammons, istrinya, dan anak mereka.

Pada tahun 2001, istri Don Sammons meninggal dunia, jadi yang tertinggal hanya Don Sammons dan anak laki-lakinya. Ketika si anak mencapai usia 26 tahun, dia memutuskan untuk pergi ke kota lain, dan meninggalkan Buford. Sejak itu, Buford benar-benar dihuni satu orang, yaitu Don Sammons.

Setiap hari, sendirian, Don Sammons menjaga toko dan pom bensinnya, serta melayani orang-orang yang mampir dalam perjalanan lintas negara. Karenanya, meski sendirian, Don Sammons mengaku tidak kesepian, karena setiap hari ada banyak orang yang berhenti dan mampir ke toko miliknya, atau mengisi bensin di pom yang dijaganya.

Bahkan, dalam kesendirian itu, Don Sammons merasa dirinya raja di sana. Sebagai raja, dia bebas berkeliaran di wilayah itu, masuk bangunan-bangunan tua, berjalan-jalan sendirian, dan tidak ada yang mengganggu. Pada saat ini, Don Sammons telah berusia 60 tahun. Ketika diwawancara media setempat, Don Sammons menyatakan tidak tahu bagaimana nasib Buford selanjutnya setelah dia meninggal dunia.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 5849308351880111420

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item