Apa yang Disebut Battery Baghdad?
https://www.belajarsampaimati.com/2025/11/apa-yang-disebut-battery-baghdad.html
![]() |
| Ilustrasi/kompasiana.com |
Battery Baghdad, juga dikenal sebagai "Baterai Parthian", adalah artefak kuno yang ditemukan di dekat Baghdad, Irak, pada awal abad ke-20. Artefak ini terdiri dari sebuah wadah tanah liat berbentuk silinder yang berisi sebuah batang besi dan sebuah piringan tembaga. Penemuan ini menarik perhatian banyak ilmuwan dan arkeolog karena diduga memiliki fungsi sebagai sumber energi listrik, meskipun keberadaan dan penggunaannya masih jadi subjek perdebatan di kalangan para peneliti.
Baterai ini diperkirakan berasal dari periode antara 250 SM hingga 250 M, dan ditemukan di situs arkeologi yang dikenal sebagai Ctesiphon, yang merupakan ibu kota kerajaan Parthia. Struktur baterai ini terdiri dari tiga bagian utama: wadah tanah liat yang berfungsi sebagai isolator, batang besi yang terletak di dalam wadah, dan piringan tembaga yang berfungsi sebagai terminal positif. Konfigurasi ini mirip dengan prinsip dasar baterai modern; dua logam berbeda digunakan untuk menghasilkan arus listrik ketika terendam dalam larutan elektrolit.
Salah satu teori yang menarik tentang Battery Baghdad adalah bahwa artefak ini dapat digunakan untuk menghasilkan arus listrik. Beberapa peneliti berpendapat bahwa jika batang besi dan piringan tembaga dicelupkan ke dalam larutan asam, seperti cuka atau air garam, maka arus listrik dapat dihasilkan. Meskipun eksperimen modern telah menunjukkan bahwa alat ini dapat menghasilkan listrik, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa masyarakat kuno benar-benar menggunakannya dengan cara ini.
Namun, skeptisisme terhadap fungsi Battery Baghdad sebagai sumber listrik tetap ada. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa artefak ini mungkin memiliki tujuan lain, seperti digunakan dalam ritual keagamaan atau sebagai alat untuk pengobatan.
Beberapa teori menyatakan bahwa piringan tembaga mungkin digunakan untuk tujuan dekoratif atau simbolis, sementara batang besi berfungsi sebagai alat pemukul. Kurangnya bukti arkeologis yang mendukung penggunaan listrik pada masa itu membuat banyak peneliti meragukan klaim bahwa artefak ini adalah bentuk awal dari teknologi listrik.
Penemuan Battery Baghdad juga menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh peradaban kuno. Jika benar bahwa masyarakat kuno memiliki pemahaman tentang listrik, hal ini akan menunjukkan bahwa pengetahuan ilmiah telah ada jauh lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa peneliti bahkan mengaitkan penemuan ini dengan teori-teori konspirasi tentang pengaruh luar angkasa atau peradaban yang hilang yang memiliki teknologi maju.
Battery Baghdad menjadi subjek penelitian yang menarik dan kontroversial. Artefak ini telah memicu minat di kalangan penggemar sejarah, arkeologi, dan teknologi, serta menjadi inspirasi bagi banyak karya fiksi ilmiah dan teori konspirasi. Penelitian lebih lanjut tentang artefak ini dan konteks sejarahnya dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana masyarakat kuno memahami dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia bagi mereka.
Hmm... ada yang mau menambahkan?
