Fakta-Fakta Unik dan Menarik Seputar Republik Haiti

Fakta-Fakta Unik dan Menarik Seputar Republik Haiti
Ilustrasi/repeatingisland.com
Republik Haiti adalah negara di Karibia, yang meliputi bagian barat pulau Hispaniola dan beberapa pulau kecil lainnya di Laut Karibia. Haiti merupakan negara kedua yang merdeka di Benua Amerika, setelah Amerika Serikat.

Haiti juga salah satu produsen gula terpenting di dunia. Negeri itu merayakan kemerdekaannya pada 1 Januari 1804, beribukota di Port-au-Prince, dan memiliki mata uang yang disebut gourde.

Haiti memiliki luas wilayah 9.719.932 kilometer persegi, dan terkenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Apalagi setelah dilanda gempa hebat pada tahun 2010 yang menyebabkan ekonomi negara itu berantakan.

Kemiskinan dan kebodohan menjadi hal umum di Haiti, ketimpangan sosial begitu tampak, sementara kondisi pemerintahan juga tak bisa dibilang stabil. Pendidikan anak-anak di Haiti terbengkalai, tingkat buta huruf di sana sangat tinggi, hingga kesemuanya itu menciptakan lingkaran setan kebodohan dan kemiskinan.

Pada awal abad ke-19, Haiti berhasil melepaskan diri dari penjajahan Prancis, setelah melalui serangkaian peperangan. Karenanya pula, bahasa Prancis dan Kreol menjadi bahasa resmi di Haiti.

Di masa depan, jika negeri itu mampu menstabilkan pemerintahannya, diperkirakan Haiti akan dapat menjadi negeri yang lebih baik, mengingat di sana juga terdapat pesona alam yang potensial menarik minat para wisatawan. Berikut ini fakta-fakta tentang Haiti yang perlu kita tahu.

Praktik Voodoo

Membicarakan Haiti tak bisa melepaskan topik voodoo. Voodoo adalah cabang dari suatu tradisi spiritual-animisme yang berasal dari leluhur bangsa Afrika Barat. Penganut voodoo melakukan persembahan kepada arwah, dan berorientasi pada animisme/dinamisme. Orang-orang yang mempraktikkan ajaran voodoo terhubung dengan roh-roh, melalui upacara ritual rumit dengan perantara benda-benda keramat.

Haiti terkenal sebagai negara yang melakukan praktik voodoo. Sebagai negara yang sebagian besar penduduknya kaum kulit hitam dan memiliki leluhur dari Benua Afrika, sebagian rakyat Haiti juga mempraktikkan kepercayaan tradisional yang berakar dari Afrika Barat itu. Karenanya, mereka pun dekat dengan ilmu sihir dan mistisisme.

Di Haiti ada sebuah kuil voodoo terkenal, bernama Honfour. Di dalam kuil itu para pelaku voodoo atau vodouistis mempersiapkan ritual persembahan yang diiringi lagu-lagu dan bacaan-bacaan tertentu. Kegiatan itu dipimpin seorang tokoh yang menjadi semacam sesepuh di antara mereka.

Ritual dan peribadatan penganut voodoo yang menyeramkan membuat kepercayaan itu sering dikaitkan dengan pemujaan terhadap setan. Melalui ritual tertentu, mereka dipercaya dapat mengendalikan mayat hidup atau zombie, atau menggunakan sarana—umumnya boneka—untuk tujuan tertentu.

Mirip santet di Indonesia, dukun voodoo akan menusuk-nusuk boneka dengan jarum, dan membaca semacam ramalan tertentu, hingga membuat orang yang dituju merasa kesakitan atau celaka. Untuk memenuhi tujuan itu, boneka yang digunakan biasanya dikucuri darah—bisa darah burung gagak atau hewan lainnya.

Di dunia ini, khususnya di Haiti, para penganut voodoo memiliki wadah atau organisasi, di antaranya Wesner Morency dan National Confederation of Haitian Voodoo. Diperkirakan, penganut voodoo atau yang mempraktikkan ilmu voodoo di Haiti mencapai 50 persen dari total populasi penduduknya.

Bencana Alam 

Pada 12 Januari 2010, pukul 04.53 waktu setempat, Haiti diguncang gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Richter selama beberapa detik. Gempa Bumi yang hanya berlangsung beberapa detik itu menyebabkan efek yang luar biasa mengerikan, bahkan dianggap sebagai salah satu bencana paling buruk di dunia. Kerusakan terjadi di mana-mana, dan korban yang tewas sangat banyak.

Port-au-Prince, ibukota Haiti, mengalami kehancuran parah. Bangunan-bangunan ambruk dan rata dengan tanah, mengubur para penghuni yang ada di dalamnya. Buruknya konstruksi bangunan dan rakyat Haiti yang tidak terlatih dalam menghadapi bencana gempa, membuat korban diperkirakan mencapa 200 ribu jiwa.

Selain itu, gempa Bumi terjadi di kedalaman yang relatif dangkal, yaitu 10 kilometer, dan pusat gempa terjadi di wilayah padat penduduk. Akibatnya, musibah itu pun meminta korban jiwa yang sangat banyak.

Haiti adalah negeri bencana. Selain gempa Bumi, ada banyak bencana lain yang sering menerpa Haiti. Sepanjang abad ke-21 saja, Haiti sudah menghadapi begitu banyak bencana. Pada 2004 dan 2005, badai besar mengguncang negeri itu.

Pada 2002 dan 2003, banjir besar melanda. Banjir yang sama kembali datang pada 2006 dan 2007. Sementara pada 2008, empat badai tropis menewaskan sekitar 800 orang di sana. Haiti juga terkena hantaman badai Isaac, yang juga menghantam Florida dan New Orleans, Amerika Serikat.

Banyaknya bencana di Haiti salah satunya karena negara itu berada di lintasan badai dan lempeng tektonik. Selain itu, kemunduran lingkungan dan kemiskinan memperbesar dampak negatifnya.

Selain disebabkan fenomena alam, bencana yang melanda Haiti juga disebabkan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Penebangan hutan yang merajalela membuat laju deforestasi sangat cepat. Akibatnya, Haiti juga terancam bencana longsor akibat ketiadaan pohon.

Biskuit Lumpur

Sebagian rakyat Haiti mengonsumsi makanan yang dibuat dari lumpur dicampur garam, yang kemudian dikeringkan. Orang-orang menyebutnya biskuit lumpur. Tapi itu bukan makanan khas, melainkan makanan yang terpaksa dikonsumsi akibat kemelaratan.

Orang-orang miskin di Haiti biasa memakan biskuit lumpur itu demi mengganjal perut. Ketidakmampuan membeli makanan yang layak membuat rakyat miskin Haiti terpaksa memakan olahan yang dibuat dari campuran lumpur dan garam demi bertahan hidup.

Di Haiti biasa terlihat truk-truk pedagang yang membawa bertong-tong lumpur ke pasar La Saline dari pusat Bandar Hinche, dan puluhan wanita berdatangan membeli bahan tersebut untuk diproses menjadi biskuit.

Lumpur yang basah dan kotor itu mula-mula disaring untuk memisahkan kerikil yang terdapat di dalamnya, kemudian dicampur sedikit garam sebagai perasa, dan dibentuk adonan menjadi biskuit bulat, lalu dibiarkan kering di bawah terik matahari.

Banyak orang yang menjual biskuit lumpur semacam itu, dan menjajakannya di pinggir-pinggir jalan. Tentu saja itu bukan makanan sehat, apalagi lumpur mengandung toksin serta parasit yang bisa membawa penyakit berbahaya. Tapi kemiskinan sering memaksa orang untuk bertahan hidup, dengan cara apa pun.

Katak Bernyanyi

Terlepas dari kengerian praktik voodoo dan bencana alam, terlepas dari kemiskinan rakyat Haiti yang membuat mereka terpaksa memakan biskuit lumpur, ada hal menakjubkan di negeri itu, yakni temuan spesies-spesies langka.

Para ahli dari Conservation International menemukan kembali 6 jenis katak endemik Haiti. Katak-katak itu sangat istimewa, karena suaranya sangat indah seperti nyanyian. Lebih istimewa lagi, katak jenis itu telah menghilang puluhan tahun hingga diduga telah punah.

Enam jenis katak yang ditemukan para ahli di Haiti adalah katak Hispaniolan Ventriloquial, katak Mozart, katak rumput La Selle, katak Macayadada berbintik, katak Hispaniola bermahkota, dan katak Macaya Burrowing.

Spesies katak Hispaniolan Ventriloquial mampu menipu predator yang memburunya dengan cara memindahkan suaranya ke tempat lain yang jaraknya jauh. Sementara katak Macaya Burrowing suka menggali liang di tanah, dan memiliki mata hitam serta kaki belakang berwarna oranye.

Katak Mozart, yang namanya diambil dari nama komponis Wolfgang Amadeus Mozart, mampu menghasilkan suara yang mirip nada musik. Pada malam hari bunyinya seperti siulan empat nada, sedangkan pada senja dan petang seperti siulan dua nada. Temuan paling mengejutkan adalah katak rumput La Selle, yang sudah tidak dijumpai selama 25 tahun.

Pantai Labadee

Labadee adalah area terpencil di pantai utara Haiti, yang merupakan resor pribadi milik Royal Caribbean International, sekaligus pelabuhan untuk para penumpang kapal pesiar Royal Caribbean. Keindahan pantai itu telah menarik para wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Haiti.

Karenanya, perusahaan kapal pesiar itu setidaknya telah memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan Haiti dari sektor pariwisata sejak 1986.

Resor itu murni untuk turis, dan dijaga petugas keamanan perusahaan. Untuk keamanan para wisatawan, area itu dipagari, sehingga terpisah dari perkampungan penduduk lokal. Para penumpang dari kapal pesiar juga tidak diizinkan meninggalkan area tersebut. Di sekitar kawasan itu ada pasar loak, pantai, tempat olahraga air, sampai taman bermain. Daerah sekitar Labadee cukup menyenangkan, dengan pantai berbatu.

Nama Pantai Labadee berasal dari nama orang Prancis yang pertama kali tinggal di wilayah itu pada abad ke-17, Marquis De La’badie. Tempat itu sempat ditutup Royal Carribean ketika terjadi kerusuhan politik di Haiti. Ketika gempa mengguncang Haiti, perusahaan itu memberikan sumbangan sebesar US$ 1 juta dollar, dan mengangkut bahan makanan dengan kapal pesiar mereka untuk membantu rakyat Haiti yang sedang terkena musibah.

Selain fakta-fakta di atas, berikut ini sepuluh fakta lain tentang Haiti:
  • Haiti adalah negara ketiga terbesar di Karibia, dan juga bangsa independen pertama di Amerika Latin. Negara ini ditemukan pada 1492 oleh Christopher Columbus.
  • Karena kemiskinan, separuh dari populasi Haiti buta huruf, dan lebih dari lima puluh persen anak-anak di sana tidak bersekolah.
  • Perbedaan status sosial sangat tampak di Haiti, sehingga tercipta kelas yang berbeda, yaitu kelas atas dan kelas bawah. Orang-orang dari kelas atas yang kaya hidup dalam budaya barat, sedangkan orang-orang dari kelas bawah hidup sebagai rakyat dari sebuah negara termiskin di dunia.
  • Kebanyakan wanita di Haiti menetap di rumah, atau membantu di ladang. Sangat sedikit wanita di negeri itu yang bekerja di kantor atau pabrik atau semacamnya.
  • Musik khas Haiti dipengaruhi oleh jazz Amerika, musik Spanyol, dan gaya Kuba.
  • Haiti sangat terkenal sebagai produsen seni dan kerajinan dalam bentuk bordir, keranjang, barang-barang kulit, dan tembikar.
  • Istana kepresidenan Haiti dibangun pada abad ke-18, dan merupakan kediaman resmi presiden Haiti. Istana itu rusak parah ketika gempa melanda di sana pada 2010.
  • Buah-buahan seperti pisang, nanas, mangga, kelapa, bisa ditemukan di Haiti. Tetapi sebagian makanan lain diimpor dari luar negeri, semisal kacang pinto, kacang merah, tepung jagung, tomat, paprika, daging babi, dan bahan-bahan lain yang biasa ada dalam masakan Haiti.
  • Olahraga seperti basket dan sepakbola populer di Haiti. Haiti juga masuk tim Karibia pertama yang lolos di putaran final Piala Dunia Sepakbola.
  • Hector Hyppolite, LaFortune Flix, Prefete Duffaut (semuanya pelukis), Philippe-Thoby Marcelin, Ren Depestre, Jean Harga-Mars, (semuanya penulis) adalah beberapa orang terkenal dari Haiti.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 4286446888496699008

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item