Kota-Kota yang Paling Tercemar Polusi dan Limbah Beracun

Kota-Kota yang Paling Tercemar Polusi dan Limbah Beracun
Ilustrasi/istimewa
Sejak industri memasuki kehidupan manusia, sejak itu pula bumi mulai mengenal limbah. Berpuluh-puluh tahun lalu, keberadaan limbah industri mungkin belum terlalu tampak. Tetapi, kini, limbah industri bukan hanya telah tampak, tapi sudah menjadi masalah gawat dan mendesak.

Kita bisa melihat limbah itu di mana-mana. Di sungai, air yang semula jernih berubah sangat kotor. Di udara, polusi begitu pekat dan hitam yang nyaris bisa ditemukan di mana-mana. Hal itu tentu berdampak pada kehidupan manusia. Penyakit makin banyak, aneka masalah kesehatan kian bertumpuk, angka harapan hidup makin rendah, sementara bumi menjadi tempat yang makin tak nyaman dihuni.

Di masa lalu, kondisi penuh limbah beracun lebih banyak terdapat di kota-kota barat—Amerika dan Eropa. Namun, kondisi semacam itu sekarang “pindah” ke kawasan Cina, juga Rusia. Diperkirakan, “pindahnya” limbah beracun itu terkait dengan jumlah penduduk di Cina yang luar biasa banyak, yang membutuhkan pekerjaan lebih banyak, sehingga bisa dibilang lebih bersedia menerima pekerjaan apa saja.

Sebegitu pekat limbah beracun di Cina, sampai Ban Ki-moon, Sekjen PBB, menyatakan bahwa 7 dari 10 kota paling tercemar di dunia berada di Cina. Dia mengatakan itu saat memberi ceramah di Universitas Nanjing, Jiangsu, Cina.

Polusi industri telah menjadi pembunuh terbesar di Cina. Studi yang dilakukan Bank Dunia pada 2007 menemukan bahwa setiap tahun ada 460.000 bayi di Cina yang lahir prematur, dan mati lebih cepat karena menghirup udara tercemar serta minum air beracun.

Sementara di Rusia, kota yang paling tercemar limbah beracun adalah Cherepovets, yang merupakan kota industri. Sebegitu pekat asap yang ada di kota itu, hingga terkenal sebagai “cerobong asap neraka”. Lebih lengkap, berikut ini adalah kota-kota yang dikenal paling beracun di dunia, karena memiliki polusi udara yang parah dan aneka limbah beracun.

Linfen, Cina

Awan di Kota Linfen bisa dibilang menghitam akibat buruknya polusi udara. Polusi yang sangat parah itu ditimbulkan oleh industri batubara yang ada di sana. Akibatnya sangat mengerikan. Sekitar 85 persen penduduk Kota Linfen mengalami batuk-batuk parah, sementara lebih dri 30 persen penduduk di sana mengalami cacat lahir akibat pengaruh udara yang kotor.

Dzerzhinsk, Rusia

Sejak beberapa tahun silam, Dzerzhinsk sudah terkenal sebagai kota industri. Seiring dengan itu, kota ini juga terkenal sebagai kota limbah beracun. Setiap tahun, sekitar 300 ribu ton limbah kimia dihasilkan industri di kota ini, termasuk aneka zat berbahaya yang kemudian menjadi racun mematikan.

Sebegitu parah kondisi racun di Dzerzhinsk, hingga angka harapan hidup di sana sangat rendah. Wanita di Dzerzhinsk hanya memiliki angka rata-rata harapan hidup 47 tahun, sementara pria hanya 42 tahun. Itu merupakan angka harapan hidup paling rendah di dunia.

Sebagai perbandingan, angka harapan hidup rata-rata orang Indonesia adalah 69 tahun, sementara orang Jepang 70 tahun.

Yangquan, Cina

Tidak jauh beda dengan Linfen yang juga ada di Cina, Yangquan juga kota industri. Jika Linfen mengolah batubara, Yangquan menjadi kota industri yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Kota ini berada di Provinsi Shanxi, dan menjadi kota dengan polusi udara paling buruk di sana.

Datong, Cina

Jika Linfen dan Yangquan terkenal mengerikan karena menjadi kota beracun, Datong tampaknya menjadi “pesaing” kuat. Kota ini juga terkait industri batubara, bahkan disebut sebagai ibu kota batubara di Cina. Sebegitu kotor udara di sana, hingga siang hari tampak gelap. Mobil-mobil yang melintasi jalan-jalan di Datong harus menyalakan lampu, meski siang hari, karena asap tebal begitu pekat di kota ini.

Shizuishan, Cina

Satu lagi kota di Cina yang sangat beracun. Shizuishan, tak jauh beda dengan kota beracun lain di Cina, juga merupakan kota industri. Dan industri yang dihasilkan menciptakan limbah serta polusi yang mengerikan.

Sebegitu mengerikan kondisi kota ini, hingga banyak orang mengatakan bahwa kondisi Shizuishan mengingatkan pada kondisi kiamat yang kelak akan datang. Pada 2004, pemerintah Cina terpaksa menutup kota ini, karena kondisinya yang sudah sedemikian parah.

La Oroya, Peru

La Oroya adalah kota yang memiliki penduduk sekitar 35.000 orang. Di sana terdapat industri pengolahan logam, dan industri tersebut menghasilkan limbah timbal, seng, tembaga, serta polusi belerang dioksida yang sangat parah. Dampaknya mengerikan. Sekitar 99 persen anak-anak di sana memiliki kadar darah yang tercemar bahan kimia tingkat tinggi.

Xianyang, Cina

Kembali ke Cina. Xianyang adalah salah satu kota yang berdekatan dengan Sungai Kuning di Cina. Kota ini juga merupakan salah satu kota industri yang tidak mampu mengelola limbah, sehingga mencemari lingkungan hidup. Selain limbah, udara Xianyang juga dicemari debu serta asap tebal yang mengandung logam berat.

Xianyang pernah nekat membuang limbah mereka ke Sungai Kuning, hingga mencemari sungai itu sedemikian parah, dan pemerintah Cina sampai mendenda kota ini sebagai hukuman.

Luoyang, Cina

Ada banyak hal yang mencemari Kota Luoyang hingga sangat beracun. Di antaranya adalah polutan emisi kendaraan, pembakaran batubara, hingga asap industri. Semua itu lalu mengubah kondisi Luoyang menjadi kota yang sangat tidak sehat.

Penelitian pada 2003 menemukan bahwa hanya ada 93 hari dalam setahun di Luoyang yang memiliki kualitas udara normal untuk manusia. Sisanya berbahaya karena sangat beracun.

Changsha, Cina

Changsha memproduksi pupuk, dan terkenal sebagai kota industri yang bergerak di bidang pupuk. Hasil industri itu juga diekspor ke negara-negara lain, termasuk Amerika. Sayangnya, industri itu juga menghasilkan limbah beracun. Di samping itu, Changsha juga menghadapi emisi kendaraan yang banyak beroperasi di sana.

Amerika pernah melarang impor pupuk dari Changsha, setelah diketahui bahwa kota ini membuang limbang industrinya ke sungai, dan mencemari tanaman penduduk di sekitarnya.

Norilsk, Rusia

Norilsk adalah kota penghasil logam, bahkan dikenal sebagai kota terbesar penghasil logam dunia. Tapi tampaknya hal itu tidak patut dibanggakan. Karena, dari aktivitas dalam industri logam, Kota Norilsk menjadi kota yang sangat beracun. Setiap hari, udara di sana dipenuhi asap industri, dan sangat kotor sekaligus pekat.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 5750422781105931826

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item