Mengapa Tidak Ada Hewan Mamalia Berkaki Enam?

Ilustrasi/pixabay.com
Hewan mamalia, juga reptil, amfibi, dan burung, adalah kelompok hewan yang masuk dalam superkelas bernama tetrapoda. Secara harfiah, tetrapoda memiliki arti “empat kaki”, karena kelompok hewan ini memiliki empat kaki, atau empat tungkai, yang dapat termodifikasi sesuai garis evolusinya.

Lebih dari 300 juta tahun yang lalu, pada Zaman Devonian, ikan bersirip daging yang disebut Sarcopterygii merangkak keluar dari air, dan mulai berjalan di darat, menggunakan keempat siripnya. Ini adalah asal usul lahirnya hewan tetrapoda.

Empat sirip, yang digunakan ikan Sarcopterygii untuk berjalan di darat, menjadi cikal bakal empat tungkai yang dimiliki hewan amfibi. Dan karena reptilia berevolusi dari amfibi, reptilia pun punya empat tungkai, yang lalu berkembang lebih kuat untuk mendukung tubuh mereka berjalan di daratan yang lebih kering. Kemudian, karena mamalia dan burung juga berasal dari reptilia, maka prinsip empat tungkai itu ikut terwariskan.

Tapi... bukankah burung hanya memiliki dua kaki? Memang, karena dua kaki depan burung berkembang menjadi sayap. Begitu pula kelelawar. Kelelawar berevolusi dengan mengubah kedua kaki depannya menjadi sayap, sehingga mereka hanya punya dua kaki. 

Karena latar belakang inilah, kita tidak menemukan hewan mamalia berkaki enam, karena desain empat kaki atau empat tungkai adalah desain yang sudah tak bisa ditawar. Karenanya, umpama ada kelompok hewan yang butuh tungkai khusus untuk menunjang hidup, mereka harus mengubah sebagian atau seluruh empat tungkai yang telah mereka miliki. Tidak boleh menambah satu atau dua tungkai lagi.

Karena kenyataan ini pula, kita tidak akan menemukan, misalnya, kambing berkaki delapan, atau kucing berkaki enam, dan semacamnya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Fauna 2982546778371730698

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item